Polres Tana Toraja Selidiki Penyebab Kelangkaan dan Mahalnya Harga Elpiji 3 Kg

KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Merespon keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram, Kepolisian Resor Tana Toraja melakukan penyelidikan. Penyelidikan dilakukan terkait penyebab kelangkaan tersebut.

Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo, melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tana Toraja, AKP S. Ahmad, menegaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kelangkaan yang berdampak pada mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram dalam beberapa pekan terakhir.

“Iya, merespon keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji khusunya yang berukuran 3 kilogram, kami melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya,” ujar AKP Ahmad kepada KAREBA TORAJA, Rabu, 19 Juli 2023.

BERITA TERKAIT: Selain Langka, Harga Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp 45.000 di Toraja

AKP Ahmad menegaskan, jika ditemukan adanya indikasi penimbunan atau permainan harga elpiji, baik oleh agen, pangkalan, maupun pengecer, pihaknya akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Baca Juga  Ruang Isolasi dan ICU Pasien Covid-19 di RSUD Lakipadada Sudah Penuh, Warga Diminta Patuhi Prokes

“Pasti kita tindak. Gas elpiji ini merupakan kebutuhan utama masyarakat. Jadi, kalau ada pihak yang mau main-main di tengah kegelisahan masyarakat, akan kita tindak tegas,” tandas AKP Ahmad.

AKP Ahmad juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak risau dan panik dengan adanya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini. Dia menegaskan bahwa Polres Tana Toraja akan segera menemukan penyebab kelangkaan.

“Ya, masyarakat kita himbau agar tetap tenang. Kami akan segera menemukan penyebab kelangkaan, sehingga pasokan gas elpiiji bisa kembali normal,” ujar AKP Ahmad.

Diberitakan sebelumnya, kelangkaan gas elpiji, terutama jenis subsidi yang berukuran 3 kilogram, terjadi di Tana Toraja dan Toraja Utara, beberapa pekan terakhir.

Baca Juga  BPS Gereja Toraja Kecam Aksi Terorisme yang Membantai 4 Warga Asal Toraja di Poso

Selain barangnya susah didapat, harganya juga melambung tinggi, bahkan ada yang naik hingga dua kali lipat dari harga normal. (*)

Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur

Komentar