Atasi Rasa Takut dan Gagal pada Mahasiswa, UKI Toraja Gelar Workshop Pengembangan Diri

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Untuk membantu mahasiswa mengatasi rasa takut menghadapi kesulitan, takut gagal, dan lain-lain, yang bisa menghambat karir dan masa depan, Tim Konselor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja menggelar Workshop Pengembangan Diri.

Workshop yang digelar pada Jumat, 13 Oktober 2023 di Kampus 3 UKI Toraja itu menghadirkan pembicara utama, Morris T. CPP, CCP. Workshop ini diikuti ratusan mahasiswa.

Workshop ini diadakan oleh Tim Konselor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, yang dipimpin Mersilina L. Patintingan, S.S., M.Pd, dengan anggota Irene Hendrika Ramopoly, S.Psi., M.Psi, Yohanis Padalingan S,Pd., M,Pd, Dr. Harmelia Tulak, M.Psi, dan Iindarda S. Panggalo, S.Psi., M.Psi.

Gelaran Workshop ini dilatari oleh pemikiran bahwa pengembangan diri dalam lingkup mahasiswa dapat dilakukan dalam kegiatan yang berkaitan dengan bidang akademik atau kampus. Selain itu, ada banyak pengembangan diri yang dapat dilakukan di luar perkuliahan atau di luar kampus.

Baca Juga  Dua Kasus Heboh di Tana Toraja Libatkan Anak SD, Polisi Kunjungi Sekolah-sekolah

Pengembangan diri juga sangat berhubungan dengan realitas karir mahasiswa di masa depan. Juga dapat membantu mahasiswa untuk mengatasi rasa takut menghadapi kesulitan, takut gagal, dan lain-lain, dimana rasa takut merupakan perasaan yang wajar bagi manusia, tetapi rasa takut yang berlebihan bisa menghambat karir dan masa depan seseorang untuk dapat bertahan dan terus maju.

“Dengan adanya pengembangan diri, maka hal ini dapat membuat kita memperoleh pengetahuan dan wawasan yang baru, sehingga mahasiswa tidak akan takut untuk melalui kesulitan, rintangan, ujian, dan pergumulan dalam menjalani kehidupannya dalam bidang akademik, pribadi, sosial, dan juga masa depannya,” ungkap Mersilina L. Patintingan.

Dikatakan lebih lanjut, pengembangan diri membantu kita untuk dapat menghentikan atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang ada dalam diri kita. Hal ini disebabkan, karena waktu kita lebih banyak berfokus pada upaya atau cara pengembangan diri dan tidak memiliki waktu untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk.

Baca Juga  Sarwindye Biringkanae Sosialisasi Perda Percepatan Pembangunan Perdesaan di Kecamatan Simbuang

“Pengembangan diri membuat kita bertemu dengan orang baik, orang yang memiliki visi dan misi yang sama, orang yang memiliki aura yang positif. Dengan latar belakang tersebut, mampu membuat kita memiliki banyak koneksi,” katanya.

Sementara tujuan dari Workshop ini adalah membantu mahasiswa mengenali dan memahami potensi dirinya. Kemudian, membantu mahasiswa agar lebih aware dan percaya diri untuk mengembangkan potensi dirinya.

Juga bertujuan mengajak mahasiswa untuk dapat merealisasikan potensi dirinya guna tercapainya generasi muda yang aktif, berprestasi, dan berdampak positif untuk meningkatkan mutu dan kualitas akademik perguruan tinggi. (*)

Penulis: Arsyad Parende/Rls
Editor: Arthur

Komentar