Pengurus Forum Mahasiswa Toraja (FORMAT) Makassar melaporkan dugaan korupsi pada proyek pembangunan intake dan jaringan air baku Parodo di Kabupaten Tana Toraja. (foto: dok. istimewa).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKASSAR — Bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Badan Pengurus Forum Mahasiswa Toraja (FORMAT) Makassar melaporkan dugaan korupsi pada proyek pembangunan intake dan jaringan air baku Parodo di Kabupaten Tana Toraja.
Proyek dengan total anggaran Rp 39.199.979.200 tahun 2022 itu dinilai mubazir dan tidak memberikan manfaat kepada masyarakat.
Proyek jaringan air bersih sepanjang 16,20 Km tersebut dimulai pada tahun 2022 namun kontraknya diputus. Karena penggunaan anggaran sebelumnya tidak maksimal atau terjadi pemutusan kontrak, kemudian kembali dianggarkan tahun 2023 dengan nama paket: Perkuatan Sarana dan Prasarana Air Baku Parodo Kabupaten Tana Toraja dengan anggaran Rp. 2.800.000.000.
“Namun berdasarkan hasil investigasi kami di lapangan sampai saat ini masyarakat belum merasakan manfaat dari proyek ini. Sehingga menguatkan dugaan kami bahwa ada masalah yang terjadi dalam pembangunan proyek ini. Untuk itu sudah sepatutnya penegak hukum harus turun tangan melihat persoalan ini,” terang Wirahadi, Ketua Umum FORMAT.
Menurut Wirahadi, selain laporan, pihak FORMAT juga menyertakan beberapa bukti yang dianggap relevan dengan proyek ini.
“Kami mendesak Kejaksaan Tinggi Sulsel untuk segera menindak dan mengusut dugaan korupsi dalam proyek ini sebagaimana uraian bukti-bukti yang kami serahkan dalam bentuk laporan resmi. Kejaksaan harus secara utuh melakukan penyelidikan seluruh rangkain proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) serta memanggil dan memeriksa seluruh pihak-pihak yang merupakan bagian dari proses pembangunan proyek ini yang kami nilai banyak masalah dan terindikasi merugikan keuangan negara,” tandas Wirahadi.
Bersamaan dengan momentum Hari Anti Korupsi Sedunia, 9 desember 2024, Format juga juga mengajak masyarakat untuk terus mengawal dan mengevaluasi secara bersama kinerja penegak hukum yang seharusnya menjadi panglima perang dalam melawan korupsi. Namun sangat disayangkan Ketika fakta berbanding terbalik dengan narasi semangat pemberantasan korupsi.
FORMAT kemudian merilis beberapa kasus dugaan korupsi yang sebelumnya dilaporkan di Polda Sulsel, namun sampai saat ini belum ada penyelesaiannya. Seperti, dugaan korupsi baju olahraga, kasus dugaan korupsi jembatan kaca Buntu Burake, dugaan korupsi anggaran dana Covid-19, dan lain-lain di Tana Toraja.
“Untuk itu momentum kali ini kami mengajak semua pihak untuk terus mengawal Pembangunan di daerah kita Tana Toraja dan Toraja Utara terlebih khusus mengawal penegakan hukum atas kasus korupsi,” tegas Wirahadi. (*)
Penulis: Indra/Rls
Editor: Arthur
Komentar