Ayah dan Anak Tewas Tersengat Listrik Penjerat Babi Hutan di Pakala, Mengkendek
- account_circle Redaksi
- calendar_month Kam, 21 Jul 2022

Aparat Kepolisian Sektor Mengkendek, Tim Inafis Polres Tana Toraja dan petugas kesehatan memeriksa dua jenazah warga Lembang Pakala, Kecamatan Mengkendek, yang diduga meninggal dunia karena tersengat arus listrik. (foto: dok. Polsek Mengkendek).
KAREBA-TORAJA.COM, MENGKENDEK — Dua warga Lembang Pakala, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, ditemukan tewas mengenaskan di dalam sawah To’babangan, Dusun Pakala, Kamis, 21 Juli 2022 pagi.
Kedua lelaki yang merupakan ayah dan anak tersebut diduga tewas kesetrum arus listrik yang digunakan untuk menjerat babi hutan.
Kapolsek Mengkendek, AKP Tu’ba Tabilangi’ Patanggu, yang dikonfirmasi kareba-toraja.com, Kamis, 21 Juli 2022 siang, membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya, ini saya baru pulang bersama anggota dari lapangan,” kata AKP Tu’ba Tabilangi’ Patanggu.
Dia menjelaskan, kedua warga yang ditemukan sudah tidak bernyawa tersebut, masing-masing Musrianto Alik Paloloan (39 tahun) dan Fitra Palili (14 tahun). Keduanya merupakan ayah dan anak.
“Dugaan sementara, kedua orang ini meninggal dunia karena tersengat arus lisrik dari kabel yang digunakan untuk menjerat babi hutan,” terang AKP Tabilangi.
Pihak Kepolisian, kata AKP Tu’ba Tabilangi’, masih melakukan penyelidikan, terkait dugaan penyebab kematian dua warga tersebut. Guna kepentingan penyelidikan, Polsek Mengkendek juga mengamankan seorang warga berinisial AB (75 tahun) pemilik sawah yang memasang kawat behel terhubung listrik, yang diduga menjadi penyebab meninggalnya kedua orang tersebut.
“Kami sudah melakukan olah TKP, juga mengamankan barang bukti berupa kawat behel, kabel listrik, 2 pasang sendal, 1 buah karung, dan 1 buah pukat ikan dengan panjang 20 m. Kemudian mengamankan lelaki AB ke Mapolsek Mengkendek,” terang AKP Tu’ba Tabilangi’.
Sementara itu, jenazah kedua orang yang merupakan warga Lembang Pakala tersebut sudah dievakuasi dan disemayamkan di rumah duka. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar