KAREBA-TORAJA.COM, SOPAI — Lembang Salu Induk, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara kembali menjalankan program peningkatan kualitas sumber daya manusia tahun 2022. Tahun ini, ada dua jenis kegiatan yang dijalankan dalam program ini, yakni pelatihan menjahit dan pelatihan mengemudi.
Kepala Lembang Salu, Roni Pata Allo merincikan bahwa 25 orang ibu-ibu menjadi peserta pelatihan menjahit dan 40 peserta untuk pelatihan mengemudi. Untuk pelatihan menjahit, Kepala Lembang memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di wilayahnya sebagai instruktur. Dan untuk memperluas jaringan mereka meminta salah satu HRD dari salah satu perusahaan ternama di Morowali sebagai instruktur.
“Kita mengundang HRD dari salah satu perusahaan di Morowali dengan dua pertimbangan, yakni yang pertama adalah untuk menyesuaikan standar pengalaman yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan dan kedua adalah membuka jaringan,” terang Roni Pata Allo.
Roni berharap, dari sekian peserta yang dilatih ada diantara mereka yang bisa langsung mendapat kesempatan untuk dipromosikan di perusahaan dimana instruktur itu bekerja.
Lebih lanjut, Roni menyampaikan bahwa untuk memicu semangat para ibu-ibu mengikuti program pelatihan menjahit adalah penyediaan bahan pakaian PKK bagi peserta.
“Jadi peserta kita siapkan kain untuk ukuran pakaian satu set. Kemudian mereka akan dilatih mulai dari nol hingga bisa membuat satu set pakaian. Ujiannya adalah masing-masing dari mereka akan membuat satu set pakaian dari kain yang kita siapkan untuk diri mereka sendiri,” urainya.
Roni juga menyatakan bahwa program pengembangan sumber daya manusia ini sudah dijalankan selama empat tahun berturut-turut. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan sebelumnya adalah pelatihan pengoperasian komputer, pelatihan baca tulis bagi tunaaksara, mengelas, pelatihan menganyam, dan pelatihan mengemudi.
“Untuk tahun ini peserta kita bekali dengan kemampuan mengemudi dua jenis kendaraan, yaitu kendaraan truk dan mobil kijang. Peserta pelatihan merupakan peserta tamat sekolah, latihan mengemudi merupakan program kedua dimasa dinas saya, tahun lalu pesertanya kita fokuskan bagi tenaga putus sekolah,” katanya.
“Mudah-mudahan pelatihan ini bisa jadi bekal bagi para peserta, baik mereka yang putus sekolah maupun bagi mereka yang masih punya potensi untuk pengembangan diri yang lebih mempuni, karena kemampuan mengemudi menurut saya sangat penting bagi siapapun, entah itu kemudian jadi bos terlebih lagi sebagai tenaga kerja. Kalau misalnya kelak ada yang jadi bos, setidaknya bisa mengendarai kendaraannya sendiri,” terang Roni.
Selanjutnya, Kepala Lembang juga mengaku konsisten menjalankan program pengbangan sumber daya manusia ini selama 4 tahun berturut-turut karena menilai bahwa daerahnya bukan merupakan daerah produktif, sehingga hal utama yang dianggap dapat meningkatkan taraf ekonomi warganya adalah keterampilan diri, satu potensi yang diyakini masih melekat pada diri warganya adalah loyalitas. (*)
Penulis: Desianti/SB
Editor: Arthur
Komentar