KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Cerita duka dan kesedihan yang menyayat hati kembali datang dari Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Sabtu, 11 Mei 2024, seorang ibu hamil bernama Indo’ Almi harus melahirkan bayinya di tengah perjalanan saat dirujuk ke Rumah Sakit di Makale, Tana Toraja.
Indo’ Almi adalah warga Lembang (Desa) Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja.
Indo’ Almi harus bersalin di pinggir jalan karena jalan poros Simbuang-Bonggakaradeng-Makale, tertutup material longsor. Tanah longsor yang terjadi di daerah ini sudah berlangsung selama beberapa pekan terakhir.
Malangnya lagi, bayi yang dilahirkan oleh Indo’ Almi ini tidak bisa diselamatkan. Anak keempat Indo’ Almi ini meninggal dunia. Ibunya selamat dan mesti ditandu kembali menuju ke Puskesmas Lekke, sebuah fasilitas kesehatan di pusat Kecamatan Simbuang.
Peristiwa sedih yang dialami Indo’ Almi ini kemudian menjadi viral di media sosial karena ada warga net yang memosting peristiwa tersebut, sekaligus menyatakan jeritan masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan di Kecamatan Simbuang.
Berikut petikan postingan netizen yang kemudian menimbulkan begitu banyak reaksi dari warganet:
Jeritan masyarakat Simbuang:
Hari ini salah seorang ibu harus melahirkan di pinggir jalan karena jalan menuju ibu kota kabupaten (Makale) tertutup oleh longsor.
Ibu ini awalnya ke Puskesmas Lekke’, namun karena keadaan ibu ini yg tidak memungkinkan untuk bersalin di Puskesmas Lekke’ yg peralatannya belum memadai sehingga petugas puskesmas mengambil tindakan untuk merujukx ke RS yg ada d kota.
Di tengah perjalan menuju ke ibu kota, ibu ini melahirkan.
Dengan bantuan tenaga kesehatan dari puskesmas Lekke’ yg mendampingi beliau, akhirnya ibu ini dapat melahirkan si buah hatinya meskipun persalinan itu di pinggir jalan.
Anaknya tidak dapat tertolong.
Si ibu inipun digotong oleh warga untuk kembali ke Puskesmas Lekke’.
Saya yg ikut .endampingi sampai ke Puskesmas Lekke’ sempat meneteskan air mata melihat perjuangan ibu ini.
Saya berharap tulisan ini dibaca oleh pemerintah kab. Tana Toraja n pemprov Sulsel berhubung karena jalan poros Simbuang ini adalah jalan provinsi.
Joni Matalangi, salah satu warga Lembang Puangbembe Mesakada sangat menyayangkan dan merasa prihatin atas peristiwa yang dialami oleh Indo’ Almi tersebut.
Joni menyebut, andai Pemrov Sulsel dan Pemkab Tana Toraja tanggap terhadap bencana alam tanah longsor di jalan poros Simbuang, mungkin Indo’ Almi bisa cepat sampai ke rumah sakit di Makale, melahirkan dengan normal, dan anaknya selamat.
“Kondisi infrastruktur dan segala kekurangan serta kebutuhan masyarakat Simbuang sudah sangat sering kita dan mahasiswa suarakan. Tapi pemerintah seperti tuli, juga tak peduli. Dampaknya, ya seperti ini,” sesal Joni Matalangi, yang juga Ketua Pemuda Katolik Komisariat Tana Toraja tersebut.
Menurut Joni Matalangi, kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Simbuang dan Mappak memang tidak pernah bagus sejak Indonesia merdeka. Itu sebabnya, peristiwa seperti pasien yang harus ditandu ke rumah sakit, pasien melahirkan di jalan, mobil jenazah yang harus ditarik beramai-ramai oleh masyarakat, biaya ojek yang tinggi, merupakan menu pahit yang mesti disantap oleh masyarakat Simbuang dan Mappak.
Joni berharap, dengan viralnya postingan peristiwa ibu melahirkan di jalan dan bayinya meninggal tersebut bisa membuka mata hati semua pihak, baik Pemkab Tana Toraja, Pemprov Sulsel, maupun pemerintah pusat bahwa ada ribuan warganya yang sangat membutuhkan perhatian di Kecamatan Simbuang dan Mappak. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar