Tanda Persaudaraan, Warga Muslim Arak “Lettoan” Berisi Kambing di Acara Mangrara Gereja Katolik Rantetayo

KAREBA-TORAJA.COM, RANTETAYO — Ada kejadian unik pada acara Mangrara (Syukuran Rumah/Bangunan dalam adat Toraja) Gereja Katolik Paroki  Santo Paulus Rantetayo, Kecamatan Rantetayo, Kamis, 3 Februari 2022.

Jika biasanya Lettoan (tanda persaudaraan yang dibawa oleh sekelompok masyarakat ke acara Mangrara berupa miniatur rumah adat Toraja) diisi dengan babi, namun pada acara Mangrara Gereja Katolik di Rantetayo ini salah satu dari sekian banyak lettoan menarik perhatian warga. Pasalnya Lettoan tersebut bukannya berisi babi seperti pada umumnya namun diisi dengan seekor kambing.

Dan pada bagian depan Lettoan tertulis nomor rombongan 21 dan nama rombongannya “Umat Islam se-Kecamatan Rantetayo”.

Lettoan tersebut merupakan tanda persaudaraan dari masyarakat Muslim di Kecamatan Rantetayo yang turut memeriahkan syukuran Gereja Katolik Paroki Santo Paulus Rantetayo.

Baca Juga  Panitia Yubileum 85 Tahun Baptis Katolik Pertama di Toraja Gelar Baksos dan Penanaman Pohon di Mappak dan Simbuang

Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Kanwil Kemenag Sulsel yang juga putra Toraja, Paulus Palondongan yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa haru dan bangga dengan wujud persaudaraan di Rantetayo secara khusus dan Toraja secara umum.

Paulus Palondongan mengatakan Lettoan adalah wujud sile’to atau bersaudara sehingga Lettoan dari masyarakat Islam Rantetayo ini adalah tanda persaudaraan.

“Tidak lagi memandang agama dan perbedaan tapi lebih kepada persaudaraan sehingga menjadi wujud moderasi beragama,” kata Paulus Palondongan.

Paulus Palondongan mengatakan, keikutsertaan umat Muslim ini bukan bagian dari perayaan iman tapi tanda syukur dalam budaya Toraja, sehingga hadirnya umat islam dengan Lettoannya dan Gereja Toraja dengan Lettoannya menjadi tanda bahwa umat Katolik adalah bagian dari persaudaraan umat di Rantetayo dan Tana Toraja.

Baca Juga  Pemuda Katolik Siap Sukseskan Retnas dan Jambore Wisata Nasional di Toraja

“Ini juga menjadi tanda bahwa Muslim di Toraja bukan Muslim dari Timur tapi Muslim Toraja,” tutup Paulus Palondongan

Lettoan dari warga muslim Rantetayo, yang berisi kambing dan ikut dalam arakan lettoan pada acara mangrara Gereja Katolik Rantetayo, Tana Toraja.

Sementara itu, MK Shahbar selaku tokoh Muslim Rantetayo, yang juga Imam Masjid Nurul Yaqin Rantetayo, mengatakan keikutsertaan ini merupakan inisiatif sebagai bentuk rasa persatuan dan kesatuan antar umat beragama di Rantetayo.

MK Shahbar mengatakan ini kehadiran mereka adalah bentuk saling pengertian antar satu dengan yang lain. “Lihat saja, gereja yang dirara sekarang itu di sebelahnya ada masjid, dan tidak pernah terjadi pertentangan sehingga itu salah satu buktinya,” ungkap MK Shahbar.

Baca Juga  Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pastoran Bittuang adalah Peristiwa Iman dan Momen Bersejarah

Dia menyebut, dipilihnya kambing untuk mengisi Lettoan karena itulah yang berasal dari masyarakat Muslim itu sendiri membuktikan rasa persaudaraan. (*)

Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur

Komentar