OPINI: Waspada La Nina Peningkatan Curah Hujan di Toraja

Oleh: Diar Aofany*

El Nino dan La Nina adalah dampak alami dari sistem iklim global. Keduanya terjadi ketika Samudra Pasifik dan atmosfer di lingkungan tersebut berubah dari keadaan netral selama beberapa musim.

El Nino dikaitkan dengan pemanasan Pasifik tropis tengah dan timur, sedangkan La Nina adalah kebalikannya, terjadinya pendinginan berkelanjutan di daerah yang sama dengan El Nino.

Kondisi tersebut memengaruhi sirkulasi udara global yang mengakibatkan massa udara basah mengalir dari Samudra Pasifik ke arah Indonesia. Sehingga, di beberapa wilayah Indonesia banyak terbentuk awan konvektif dan kondisi ini diprediksi akan meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Tana Toraja.

Baca Juga  Hujan Sore Tadi Disambut Sukacita Warga Tana Toraja
Sumber : bom.gov.au

Menuju penghujung akhir tahun BMKG memprediksi bahwa fenomena La Nina dengan intensitas lemah – sedang akan terjadi hingga April 2022 mendatang.

Berdasarkan monitoring terhadap data pendukung seperti SOI indeks, MJO indeks, IOD indeks, dan suhu permukaan air laut diprakirakan Tana Toraja akan mengalami peningkatan curah hujan 20 – 70% dari normalnya.

Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap curah hujan yang tinggi yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Dua sektor yang perlu diperhatikan akibat dampak dari La Nina ini yaitu sektor pertanian dan perikanan. (*)

Komentar