KAREBA-TORAJA.COM, KESU’ — SMA Permata memang baru dibuka di Toraja Utara. Karena baru, namanya masih asing di telinga masyarakat. Namun, jajaran pendidik di sekolah baru ini memiliki visi besar akan masa depan Toraja. Salah satunya adalah dengan menanamkan kecakapan berbahasa Inggris dan matematika kepada para siswa usia dini.
Metode pembelajaran ini tidak dilakukan di ruang kelas. Tetapi langsung on the spot atau di lokasi dimana para siswa bisa langsung melakukan praktek.
Menurut Kepala SMA Permata, Daniel Pasedan, program yang diusung sekolahnya ini berlatar pada kenyataan bahwa Toraja adalah daerah tujuan wisata. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toraja Utara, sebanyak 261.806 wisatawan yang berkunjung sejak 1 januari hingga 31 Desember 2022. Wisatawan nusantara sebanyak 257.819 dan 3.987 wisatawan mancanegara mengunjungi berbagai objek wisata dan Ke’te’ Kesu’ adalah objek favorit dimana dikunjungi 106.438 wisnus dan 1.943 wisman. Sejak pandemi usai, jumlah kunjungan wisatawan berkunjung meningkat.
Hal ini, menurut Daniel, adalah peluang sekaligus tantangan bagi Toraja Utara untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan pendapatan daerah. “Namun persoalan utama yang terjadi adalah kemampuan berkomunikasi bahasa asing di masyarakat sangat rendah,” kata Daniel di sela-sela kegiatan English-Math Adventure di objek wisata Ke’te Kesu’, Sabtu, 8 Juli 2023.
Lebih lanjut, Daniel mengungkapkan, berdasarkan data yang dirilis Kemendikbudristek dalam rapor pendidikan sekolah ditemukan bahwa rata-rata kemampuan literasi dan numerasi siswa Toraja Utara dibawah kompetensi minimum, kurang dari 50% peserta didik yang mencapai kompetensi minimum literasi baca tulis hitung.
“Untuk itu, kami dari SMA Permata memberikan tawaran pembelajaran Bahasa Inggris dan Matematika Dasar yang memanfaatkan teknologi dan dilaksanakan di luar kelas dengan bimbingan tenaga pendidik berkompeten dan sudah mengalami pelatihan khusus,” jelas Daniel Pasedan.
Menurut dia, dengan program English-Math Adventure ini, target yang ingin dicapai adalah peserta tertantang, senang, tanpa paksaan, sesuai progres anak, menyelesaikan persoalan dasar matematika penjumlah, pengurangan, perkalian, pembagian, persen, pangkat, akar kuadrat hingga digit ratusan ribu.
“Kemudian, di Bahasa Inggris, dengan memanfaatkan teknologi smartphone dengan aplikasi yang membantu pemahaman, perbendaharaan kosa kata, listening, speaking, writing. Anak tertantang belajar, metode menyenangkan dan menantang untuk menyelesaikan persoalan dari yang paling ringan sampai persoalan rumit,” urai Daniel.
Target berikutnya adalah self confidence. Rasa percaya anak dilatih untuk berani berkomunikasi langsung dengan turis mancanegara. Rasa ingin tahu anak bertumbuh dalam lingkungan yang aman, menantang, menyenangkan. “Anak-anak dari berbagai latar belakang diajak untuk terbiasa bekerjasama menyelesaikan persoalan yang diberikan kepada mereka,” jelasnya.
Menurut Daniel, pemanfaatan teknologi dapat mendukung pertumbuhan anak secara positif, yakni karakter rajin, jujur, tekun, persistence, dan curious.
Hal itu bisa terlihat dari kegiatan English-Math Adventure di objek wisata Ke’te Kesu’, dimana dari 30 anak yang menjadi peserta, 8 anak diantaranya sukses berkomunikasi langsung dengan turis mancanegara. Mereka telah mengalami pelatihan kurang dari 3 bulan dengan perbendaharaan kosa kata cukup untuk berkomunikasi.
“Peserta yang baru pertama kali mengikuti kegiatan, semakin tertarik untuk berlatih menyelesaikan persoalan hitung dan bahasa Inggris,” ujar Daniel.
Daniel mengatakan, SMA Permata Toraja terbuka untuk saling berbagi metode, strategi pembelajaran kepada siapa saja yang ingin menyatakan perubahan kebaikan bagi anak-anak dan akan terus dikembangkan ke semua destinasi wisata di Toraja Utara.
SMA Permata Toraja juga menyediakan 60 beasiswa penuh selama tiga tahun bagi anak-anak yang orang tuanya tidak mampu secara biaya dan menyiapkan beasiswa kuliah di perguruan tinggi dalam negeri bagi anak yang berprestasi tanpa ikatan. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar