KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Kepala Satuan Reserse Narkotika Polres Toraja Utara, Iptu Syahrul Rajabia beserta jajarannya menjalani tes urine mendadak, Selasa, 21 Februari 2023.
Meski tidak disebutkan secara gambling oleh Kapolres Toraja Utara, AKBP Eko Suroso, namun tes urine mendadak dilakukan untuk menjawab tudingan salah seorang tersangka narkoba yang ditangkap BNNK Tana Toraja, yang menyebut dirinya berani mengedarkan narkoba karena dilidungi Polres Toraja Utara.
BERITA TERKAIT: BNNK Tana Toraja Ungkap Bandar Besar Jaringan Sidrap, Toraja Darurat Narkoba
Untuk diketahui, pasca pengakuan tersangka narkoba itu viral di media sosial, Kepolisian Resor Toraja Utara langsung melakukan pendalaman dan investigasi untuk membuktikan kebenaran tudingan tersebut. Pendalaman ini bahkan melibatkan Dirpropam Polda Sulsel.
Diduga, tes urine mendadak itu dilakukan sebagai salah satu tahapan dalam investigasi dan pendalaman terhadap tersangka narkoba tersebut.
Meski begitu, Kapolres Toraja Utara, AKBP Eko Suroso, menyatakan pemeriksaan urine dadakan tersebut merupakan salah satu bentuk pengawasan internal terhadap personel, terutama yang bertugas di Res Narkoba. “Kami wajib mengetahui kondisi personel sebelum turun ke lapangan,” katanya.
BERITA TERKAIT: Tersangka Narkoba Mengaku “Dilindungi” Polres, Kapolres Toraja Utara: Kalau Terbukti Akan Ditindak Tegas
Dia juga menyebut bahwa tes urin dadakan sengaja dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa personel, terkhusus pada Satuan Resnarkoba tidak terlibat menggunakan narkoba. Dan sebagai bukti keseriusan, Kasubdit Paminal Bidpropam Polda Sulsel yang sedang menjalankan tugas melakukan pendalaman kasus, juga ikut menyaksikan tes urine tersebut.
Kapolres menyebut, dari total 7 personel Satresnarkoba yang dicek secara mendadak tersebut tidak diketemukan adanya personel yang positif menggunakan narkoba.
BERITA TERKAIT: Polda Sulsel Turunkan Propam Usut Tersangka Narkoba yang Mengaku Dibekingi Polres Toraja Utara
“Intinya, tidak ada ruang bagi Personel yang menggunakan narkoba, apabila terbukti mengkonsumsi barang haram tersebut, maka pihaknya tidak akan memberikan toleransi. Bagi yang terbukti melanggar, maka akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Minta Dinonaktifkan
Meski Polres Toraja Utara terlihat cukup serius menanggapi tudingan bandar narkoba tersebut, namun sebagian masyarakat tetap meminta agar Kapolres menonaktifkan sementara Kasat Narkoba dan jajarannya. Hal ini perlu dilakukan agar proses pendalaman dan investigasi bisa berlangsung fair tanpa intervensi.
“Saya pribadi salut dan mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pak Kapolres (Toraja Utara). Tapi agar lebih fair dan tidak ada intervensi, juga menghindari konflik kepentingan dalam investigas ini, baiknya Kasat dan jajaran Narkotika itu dinonaktifkan sementara dulu. Namun kalau investigasinya selesai, kemudian mereka tidak terbukti, baru diaktifkan kembali,” ujar Roy Rantepadang, pengamat sosial kemasyarakatan di Rantepao, Rabu, 22 Februari 2023. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar