Oknum Pendeta Diduga Terlibat Politik Praktis dan MP, BPS Diminta Ambil Tindakan

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Sejumlah Pendeta Gereja Toraja mendatangi Kantor  Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja di Rantepao, Selasa, 22 Desember 2020.

Mereka datang menyampaikan kegelisahan hati dan meminta BPS Gereja Toraja mengambil tindakan tegas dan pastoral kepada oknum-oknum Pendeta yang diduga terlibat dalam politik praktis dan politik uang. Karena tindakan itu dinilai mencederai nilai-nilai moral gereja dan menimbulkan keresahan di tengah jemaat dan masyarakat.

Di Kantor Pusat BPS, para Pendeta ini diterima Sekretaris Umum BPS Gereja Toraja, Pdt Suleman Allolinggi, Ketua II dan Ketua V, Bendahara Umum BPS, dan MPGT.

“Tujuan dan kehadiran Pendeta-Pendeta ini adalah menemui BPS Gereja Toraja untuk saling meneguhkan dan mengingatkan serta menjadi gembala bagi sesama gembala terkait sorotan terhadap oknum pendeta yang diduga terlibat dalam politik praktis dan money politics. Olehnya itu, BPS diminta mengambil sikap dan tindakan tegas sebagaimana aturan gereja,” terang Pdt. DR. Johana R. Tangirerung, salah satu Pendeta yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga  Pendeta Alfred Anggui Terpilih sebagai Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Periode 2021-2026

Selanjutnya, Pdt. Johana, yang juga Ketua Gerakan Integritas Toraya menyebut, sorotan tajam terhadap integritas pendeta dengan beredarnya video, foto, dan pemberitaan di media online tentang dugaan oknum pendeta yang terlibat politik praktis dan money politics itu menimbulkan keresahan dan kegelisahan, baik di kalangan para pendeta maupun jemaat. Karena itu, dia meminta BPS melakukan langkah-langkah dan tindakan pastoral, dan jika perlu menerapkan disiplin gerejawi agar tidak menjadi batu sandungan dan tidak menimbulkan preseden yang kurang baik bagi pelayanan gereja secara luas di tengah jemaat dan masyarakat Toraja.

Dalam pertemuan tersebut, pengurus BPS GT yang hadir berjanji akan memanggil oknum-oknum Pendeta yang diduga terlibat politik praktis untuk dilakukan klarifikasi. Dan jika terbukti, akan diberikan sanksi sesuai aturan dalam Gereja Toraja.

Baca Juga  Andi Sudirman: Program Strategis untuk Toraja Tetap Dilanjutkan

“Kita berharap, tindakan BPS itu dilakukan dalam waktu dekat, sehingga persoalan ini tidak berlarut-larut,” tegas Pdt. Johana. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar