FOTO: Terobos 11 Titik Longsor, Begini Catatan Perjalanan Jurnalis Kareba Toraja Sampai ke Mappak
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 27 Nov 2021

Salah satu titik longsor terparah di jalan poros Simbuang-Mappak, yang selain merusak badan jalan, juga menyeret tiang listrik milik PLN. (AP/Kareba Toraja).
Dua Kecamatan paling barat Kabupaten Tana Toraja, yakni Simbuang dan Mappak “dikepung” bencana alam tanah longsor. Daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat dan Kabupaten Pinrang ini pun terisolir.
Sabtu, 27 November 2021, jurnalis kareba-toraja.com, Arsyad Parende ikut dalam rombongan Polres Tana Toraja membawa bantuan kemanusiaan kepada warga Simbuang dan Mappak, yang terisolir karena bencana alam tanah longsor.
Sesampainya di Kondodewata, Ibu Kota Kecamatan Mappak, Arsyad Parende berhasil mengirim beberapa gambar yang direkamnya sepanjang perjalanan ke redaksi kareba-toraja.com menggunakan fasilitas wifi BAKTI Kominfo yang dipasang pemerintah di Kecamatan Mappak. Berikut penuturannya:
Kami berangkat dari Makale bersama rombongan anggota Polres Tana Toraja sekitar pukul 09.00 Wita, Sabtu, 27 November 2021. Kami menggunakan dua unit mobil double cabin yang membawa beras sebanyak 1 ton. Beras ini akan disalurkan kepada masyarakat yang terdampak longsor di Kecamatan Mappak.
Selain dua unit mobil double cabin, kami dikawal tim motocross Polres Tana Toraja yang dikenal dengan nama Tim Trabas.
Kami tiba di Kondodewata, sekitar pukul 19.00 Wita. Artinya, perjalanan yang kami tempuh dari Makale ke Kondodewata sekitar 10 jam.
Perjalanan kami melewati banyak rintangan. Ada sekitar 11 titik longsor yang sangat parah, yang harus kami terobos untuk membawa bantuan kemanusiaan ini. Belum lagi, hujan yang turun di perjalanan, ini makin menyulitkan perjalanan kami.
Di beberapa titik, mobil susah lewat, karena longsornya parah. Jenis tanah yang ada di sini juga menyulitkan kendaraan bergerak. Itu sebabnya, di satu titik longsor besar, banyak waktu dihabiskan di situ. Mobil harus dibantu dengan cara ditarik oleh manusia.
Saya ingin katakan bahwa saat ini, Kecamatan Mappak dan Simbuang sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan. Saudara-saudari kita di sini terisolir, tidak bisa kemana-mana, karena hanya kendaraan khusus saja yang bisa melintas. Itu pun penuh resiko dan butuh kehati-hatian serta kewaspadaan tinggi. Karena sewaktu-waktu bisa terjadi longsor.
Bencana alam tanah longsor yang menimpa Kecamatan Mappak dan Simbuang kali ini cukup parah. Selain jalan poros yang tertutup, beberapa tiang listrik juga tumbang. Itu berpengaruh terhadap pasokan listrik kepada masyarakat.
Saya juga melihat beberapa sawah dan kebun masyarakat rusak karena diterjang tanah longsor dan banjir bandang. Itu belum termasuk gedung SMA Negeri 12 Tana Toraja yang gedungnya juga hancur diterjang tanah longsor.
Penanganan mendesak pada saat ini adalah pembersihan material longsor di jalan poros Simbuang-Mappak. Juga perbaikan jaringan listrik. Penanganan lanjutan adalah rekosntruksi badan jalan, baik yang amblas maupun tergerus longsor. Juga beberapa duiker serta drainase. Untuk yang saya sebut terakhir, yakni drainase, perlu penanganan serius. Karena faktor utama kerusakan jalan karena drainase yang tidak bagus. (*)
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar