KAREBA-TORAJA.COM, MENGKENDEK — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kabupaten Tana Toraja melakukan pengerjaan penanganan darurat pada jalan poros Bandara Toraja pasca peristiwa badan jalan amblas dan longsor.
Sejumlah truk dan alat berat dikerahkan Dinas PUTR untuk menimbun dan meratakan badan jalan di beberapa titik yang patah dan amblas, Rabu, 13 Maret 2024.
Kepala Dinas PUTR Tana Toraja, Yacob Tipa, melalui Sekretaris Dinas, Yanti Sarah Mapaliey, menyatakan penanganan darurat dilakukan agar lalu lintas ke dan dari Bandara Toraja tidak terganggu.
“Berhubung ini keadaan darurat (bencana alam), maka ditangani darurat dulu, yang penting akses tidak terputus,” ujar Yanti, saat dikonfirmasi KAREBA TORAJA, Rabu, 13 Maret 2024 malam.
BERITA TERKAIT: Badan Jalan Poros Bandara Toraja Amblas, Nyaris Putus
Setelah penanganan darurat, kata Yanti, Dinas PUTR akan melakukan perencanaan untuk penanganan konstruksi. Karena untuk melakukan rekonstruksi badan dan bahu jalan yang ambruk dibutuhkan anggaran yang tak sedikit.
“Pastinya akan disiapkan anggarannya dulu untuk rekonstruksi,” urai Yanti lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, badan dan bahu jalan poros Bandara Toraja dalam kondisi mengkhawatirkan. Sejumlah titik terjadi amblas, patah, retak, longsor, dan nyaris putus.
Dipantau pada Senin, 11 Maret 2024, terdapat setidaknya tiga titik yang sangat rawan. Titik pertama di dekat Gereja Katolik Ge’tengan. Setengah badan jalan terdapat banyak retakan yang cukup lebar. Badan jalan juga sedikit amblas sehingga tidak bias dilalui kendaraan.
Titik kedua tepat di jalur dua Bandara. Salah satu jalur jalan tidak bisa digunakan karena retak dan amblas. Kemudian, titik ketiga di dekat pintu masuk ruang tunggu Bandara Toraja. Di titik ini terjadi retakan dan longsor. Setengah badan jalan amblas, bahu jalan juga longsor beberapa meter.
Retak, amblas, dan longsornya badan serta bahu jalan diduga kuat karena tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Mengkendek dan sekitarnya dalam sepekan terakhir.
Kepolisian Sektor Mengkendek merespon kejadian ini dengan mendatangi lokasi pada Senin, 11 Maret 2024. Selain mengecek lokasi, polisi juga memasang police line dan penanda lainnya dari kayu di titik-titik jalan amblas dan retak-retak tersebut. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar