KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Masalah stunting menjadi salah satu pembahasan dalam debat pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara, yang digelar KPU Kabupaten Toraja Utara di Hotel Misiliana, Senin, 4 November 2024.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.
Stunting menjadi bahan perdebatan yang hangat antara kedua pasangan calon karena angkanya cukup tinggi di Kabupaten Toraja Utara. Bahkan, Kabupaten Toraja Utara pernah menduduki posisi keempat tertinggi angka stutingnya setelah Jeneponto, Tana Toraja, dan Pangkep. Itu angka tahun 2022.
Untuk menekan dan mengatasi masalah stunting ini, Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong dipercayakan sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Dengan kecekatan dan ketepatan dalam membangun sinergitas dengan berbagai pihak, Dedy, sapaan akrab Frederik Victor Palimbong berhasil menurunkan angka stunting di Toraja Utara.
Untuk diketahui, angka stunting Toraja Utara tahun 2022 sebesar 34% dan tahun 2023 menurun menjadi 28%. Posisi Kabupaten Toraja Utara pun turun di papan angka tertinggi, menjadi urutan ke 14 dari 24 kabupaten/kota se Sulawesi Selatan.
Karena penanganan stunting ini merupakan bidang yang ditangani Dedy sehingga semua pertanyaan dari pasangan nomor urut 1, yang notabene adalah Bupati incumbent bisa dijelaskan secara rinci oleh paslon nomor urut 2.
Menjawab pertanyaan, calon bupati nomor urut 1, Yohanis Bassang (Ombas) Dedy sapaanya menjelaskan, penururan angka stunting di Toraja Utara mulai terwujud. “Ini berkat komitmen kita mensinergikan tim TPPS, angka stunting menurun di Toraja Utara mulai terwujud,” kata Dedy.
Dijelaskan, dari angka 34 persen stunting Toraja Utara tahun 2022 akhirnya berhasil turun sekitar kurang lebih 6 persen (tepatnya 5,4 persen) menjadi 28% di tahun 2023.
Ia juga mengungkap, sistem dan mekanisme akan tetap dijalankan. Meski akan ada yang dievaluasi.
“1000 hari pertama kehidupan (HPK) sangat penting, kita akan intervensi baik secara sentitif dan spesifik, dan untuk penanganan stunting perlu anggaran yang memadai dan tetap sasaran,” terang Dedy.
Kemudian, penanganan akan dilakukan secara terstruktur dan terkontrol. “Saya kira stunting menjadi komitmen tertinggi seluruh pemerintahan hingga pusat, saat ini tim TPPS menjadi garda terdepan. Tapi sekali lagi harus dimonitor dan tim TPPS harus paham SOP,” tukasnya. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar