KAREBA-TORAJA.COM, RANTETAYO — Cukup sukses dalam gelaran pertama di bekas Bandar Udara Pongtiku Rantetayo, Tana Toraja, Sabtu, 11 Maret 2023, Festival Layang-Layang Sulsel diharapkan bisa menjadi event tahunan pariwisata di Toraja.
Harapan ini disampaikan oleh semua tokoh yang menyampaikan sambutan pada pembukaan Festival Layang-Layang Sulawesi Selatan Tahun 2023 tersebut. Baik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pariwisata Tana Toraja Adelheid Sosang, maupun penggagas event, yang juga anggota DPRD Provinsi Sulsel, John Rende Mangontan.
“Pemerintah Kabupaten Tana Toraja memberi apresiasi tinggi atas terselenggaranya festival yang baru pertama kali dilaksanakan di Sulsel dan Tana Toraja dipercaya menjadi tempat penyelenggaraan pertamanya. Tentu kita berharap, festival ini bisa menjadi event tahunan yang rutin dilaksanakan di Tana Toraja,” ucap Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tana Toraja, Adelheid Sosang.
Dia menyebut, dengan hadirnya banyak event akan memberikan dampak positif, baik bagi industry pariwisata maupun ekonomi masyarakat. Apalagi saat ini, pemerintah Kabupaten Tana Toraja tengah gencar-gencarnya membangun dan mengembangkan beberapa objek wisata baru, seperti Bukit Sarira dan Ollon.
“Semakin banyak event, tentu makin baik untuk pariwisata kita,” katanya.
Penggagas Event, John Rende Mangontan menyatakan Festival Layang-Layang adalah salah satu mayor event dari beberapa event besar yang akan dilaksanakan di Tana Toraja tahun 2023. Event lainnya, yakni Lomba Paduan Suara Tingkat SMA/SMK dan Perguruan Tinggi se-Sulawesi Selatan serta Pameran Kerajinan Khas Toraja, yang akan diselenggarakan di Pasar Seni Makale, 3 Mei 2023.
Berikut, Festival Toraja Carnaval session 2, yang akan diselenggarakan pada 6-8 Juli 2023 di bekas Bandar Udara Rantetayo. Kemudian Festival Paduan Suara internasional.
“Kegiatan-kegiatan ini, selain mempromosikan dan mendukung kemajuan pariwisata Toraja, juga merupakan bentuk pertanggungjawaban politik saya sebagai Anggota DPRD Provinsi kepada konstituen,” terang John Rende Mangontan.
Politisi Partai Golkar yang akrab disapa JRM ini, menyebut event-event yang akan dilaksanakan ini diharapkan bisa berdampak positif untuk daerah, masyarakat, pelaku usaha, dan anak-anak milineal kreatif.
“Festival ini akan ada perlombaan kreativitas dan ketangkasan yang tetap menonjolkan budaya kita orang Toraja, sebagai magnet tersendiri untuk kemajuan pariwisata, juga sebagai tanda ungkapan syukur pada Tuhan dalam rangka memperingati 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT),” tutur JRM.
Melianti, salah satu warga yang ikut menyaksikan Festival Layang-Layang di Rantetayo mengaku senang dengan adanya event ini. “Ya, senanglah. Banyak orang datang. Kemudian, ada hal baru meskipun laying-layang ini adalah mainan kita waktu kecil, tapi ini kana da festivalnya, jadi ramai,” kata Meli.
“Tahun depan ada lagi di sini? Wuiiihh pasti lebih banyak orang datang. Yang penting jauh-jauh hari sudah diumumkan di medsos,” ujar Melianti lebih lanjut saat ditanya, apakah dirinya senang kalau tahun depan event ini kembali dilaksanakan di Bandara Pongtiku.
Festival Layang-Layang yang dihelat di bekas Bandara Pongtiku Rantetayo ini memang menarik minat cukup banyak masyarakat. Ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tumpah ke landasan pacu saat momen menaikan 110 layang-layang sebagai bentuk dukungan terhadap peringatan 110 Tahun Injil Masuk Toraja dilepas. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar