KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Salah satu rombongan paling menarik perhatian dalam rangkaian acara 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT) adalah Rombongan Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Mimika dari Provinsi Papua Tengah.
Rombongan IKT Mimika tampil dalam balutan pakaian adat papua dan menampilkan ragam tari-tarian Papua pada kegiatan Parade Nusantara memperingati 110 tahun IMT yang dipusatkan di Halaman Gereja Rantepao, Toraja Utara.
Tidak tanggung -tanggung, pengurus IKT Mimika memboyong 100 lebih warga Toraja dan warga lokal Papua dari Mimika khusus untuk menghadiri acara syukur 110 tahun IMT.
Diwawancarai di sela-sela kegiatan syukur 110 Tahun IMT, Jumat, 17 Maret 2023, Ketua IKT Mimika, Yusuf Rombe mengaku kehadirannya adalah bentuk rasa syukurnya sebagai diaspora Toraja atas 110 tahun IMT.
“Tentu kami sebagi diaspora antusias untuk datang, karena kalau saja tidak ada Injil Masuk Toraja kami tidak tahu akan merantau kemana,” kata Yusuf Rombe.
Yusuf Rombe mengaku dengan Injil itulah mereka diterima baik dan bisa berbaur dengan masyarakat di Tanah rantau tepatnya di Mimika. “Kalau tidak ada Injil Masuk Toraja, kami tidak tahu akan merantau kemana,” ungkap Yusuf Rombe.
Yusuf Rombe mengatakan meskipun dirinya bersama rombongan hadir sebagai IKT yang tidak masuk secara organisasi dalam organisasi Gereja Toraja namun tidak mengurangi antusiasmenya untuk ikut bersyukur dengan 110 tahun masuknya Injil di Toraja.
Di usia 110 tahun IMT, Yusuf Rombe berharap agar Gereja Toraja terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan apa yang tidak sesuai dengan prinsip atau Misi Gereja Toraja terutama hal-hal yang berpotensi merusak generasi muda masa depan seperti judi agar terus diberantas.
Sebagai informasi, biaya yang dikeluarkan IKT Mimika untuk memboyong 100 orang lebih dari Mimika ke Toraja tidak kurang dari Rp 5 juta/orang. Biaya tidak kecil untuk ikut merasakan suka cita dan syukur 110 tahun Injil Masuk Toraja. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar