KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Warga Toraja diimbau selalu berhati-hati dan waspada saat meninggalkan rumah untuk suatu urusan; ibadah di gereja atau kegiatan lainnya. Rumah yang dalam kondisi kosong bisa dibobol pencuri atau maling.
Seperti yang dialami oleh warga Kecamatan Tallunglipu dan Rantepao pada Minggu, 25 Desember 2022. Saat sedang mengikuti ibadah/misa Natal di gereja, rumah mereka dibobol maling, yang diduga merupakan komplotan.
Berdasarkan laporan warga ke polisi, setidaknya ada 5 rumah yang dibobol maling pada waktu yang hampir bersamaan, yakni sekitar pukul 09.00-10.00 Wita.
Lima rumah yang dibobol tersebut, masing-masing tiga rumah di Jalan Serang, Malango’, Kecamatan Tallunglipu, dan dua unit rumah di Kecamatan Rantepao, yakni di Jalan Singki’ dan Jalan S. Parman.
“Waktu sedang ibadah di gereja, tiba-tiba notifikasi CCTV di rumah berbunyi. Saya cek, lho kok mati ini CCTV. Saya langsung pulang ke rumah dan mendapati pintu rumah sudah terbuka dengan kondisi barang-barang di dalam rumah acak-acakan,” tutur YP, salah satu warga yang rumahnya dibobol di Jalan Serang.
YP mengaku kartu memori CCTV yang ada di rumahnya dirusak dan dibawa oleh maling. Namun tidak ada barang-barang berharga maupun uang yang dibawa oleh pencuri. Berbeda dengan dua rumah lainnya yang lokasinya berdekatan. Mereka kehilangan uang puluhan juta dan perhiasan emas.
Diduga Komplotan
Pelaku pembobol lima rumah warga di Rantepao dan Tallunglipu, Toraja Utara, ini diduga merupakan komplotan. Sebab, mereka bergerak melakukan aksi pada jam yang hampir bersamaan. Kemudian, modusnya hampir sama, masuk ke dalam rumah dengan cara membongkar/merusak pintu depan. Lalu, hanya uang dan perhiasan yang diincar, barang lain, tidak.
Pelaku juga diduga kuat adalah pencuri professional, karena saat mengetahui ada kamera CCTV, mereka berupaya merusak atau membawa kartu memori dari CCTV tersebut.
Para pelaku juga diduga sudah merencanakan secara matang aksinya, karena diketahui bahwa pada jam 08.00-10.00 Wita sebagian besar warga Toraja sedang ke gereja merayakan Natal. Mereka juga diduga sudah melakukan survey terhadap rumah-rumah yang menjadi sasaran.
Warga dan para korban berharap aparat Kepolisian Resor Toraja Utara bisa mengungkap kasus ini dan menangkap serta menghukum para pelakunya. Sebab, peristiwa ini merupakan ancaman serius terhadap ketertiban dan kenyamanan masyarakat dalam menjalani aktivitas sosial mereka. (*)
Penulis/Editor: Arthur
Komentar