KAREBA-TORAJA.COM, PAPUA — Dalam waktu dua hari, Kamis dan Jumat, 8-9 April 2021, dua orang guru asal Toraja meninggal dunia ditembak oleh orang yang disebut aparat kepolisian sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Keduanya ditembak di Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Penembakan pertama pada Kamis, 8 April 2021, menyebabkan seorang guru sekolah dasar bernama Oktavianus Rayo, 40 tahun, meninggal dunia. Pada Kamis, 9 April 2021 pagi, seorang guru SMP bernama Yonatan Renden, juga ditembak KKB.
Almarhum Oktovianus meninggal dunia di kediamannya setelah ditembak, sedangkan Yonatan dinyatakan meninggal dunia di Puskemas Beoga sesaat setelah dievakusi dari rumahnya di dekat Bandara Beoga.
Selain menembak dua orang guru, KKB, yang menurut klaim polisi,dipimpin oleh Nau Waker tersebut, juga membakar tiga sekolah yakni SD, SMP dan SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua.
Polisi mengklaim, saat ini pasukan gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap para pelaku penembakan dan pembakaran.
“TNI-Polri akan terus bergerak segera mungkin untuk mengejar KKB. TNI-Polri telah berhasil menguasai wilayah Waker di Intan Jaya kemarin,” tegas kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudussy di Jakarta, Kamis, 8 April 2021.
Kombes Iqbal menyebut, aparat keamanan sudah mengantongi identitas pelaku penembakan dan pembakaran tersebut.
“TNI-Polri telah mengantongi nama nama Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut yang kini kabur ke wilayah Beoga,” katanya.
Jenazah Dievakuasi ke Timika
Setelah tertunda akibat cuaca buruk dan situasi keamanan, kedua jenazah guru asal Toraja yang ditembak KKB di Beoga, dievakuasi ke Timika. Evakuasi dilakukan pada Sabtu, 10 April 2021.
Informasi yang diperoleh kareba-toraja.com, jenazah Oktavianus dan Yonatan tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika sekitar pukul 12.45 WIT, disambut isak tangis keluarga dan warga Toraja yang ada di Timika. Kedua jenazah didampingi beberapa kerabat dari Beoga.
Setelah tiba di Timika, kedua jenazah dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk dilakukan pemulasaraan. Kemudian jenazah dibawa ke rumah duka di Gang Tanete, Jalan Budi Utomo dan Jalan C. Heatubun.
Sampai saat ini, belum diperoleh informasi, apakah kedua jenazah akan diterbangkan ke Toraja atau tidak. “Kita belum bisa pastikan (dibawa pulang ke Toraja atau tidak), nanti dibicarakan dulu dengan keluarga dan tokoh-tokoh masyarakat Toraja di sini,” ungkap Daud Bunga, salah satu tokoh masyarakat di Timika. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar