KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Masyarakat, terutama para peternak babi di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara kini mesti lebih waspada dan ketat dalam menjaga kesehatan hewan peliharaannya. Karena penyakit yang disebabkan oleh virus paling mematikan pada babi, yakni African Swine Fever (ASF) atau Demam Afrika sudah masuk ke Tana Toraja dan Toraja Utara.
African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus ASF (ASFV) dari famili Asfarviridae. Penyakit ini menimbulkan berbagai pendarahan organ internal pada babi domestik maupun babi hutan. ASF sangat menular dengan angka kematian yang sangat tinggi, bahkan angka kematiannya mencapai 100%.
Kepastian tentang masuknya virus Demam Afrika ini diperoleh berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) yang disampaikan kepada pemerintah Kabupaten Tana Toraja serta Toraja Utara pada tanggal 27 Mei 2023 yang lalu.
Hasil uji laboratorium ini berdasarkan sampel darah yang diambil oleh Tim Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) pada beberapa lokasi di Tana Toraja maupun Toraja Utara.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tana Toraja, Oktavianus Sonda yang dikonfirmasi, Rabu, 31 Mei 2022, membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) atas sampel yang yang diambil di dua lokasi di Tana Toraja, beberapa waktu lalu.
Oktavianus menyebut, sampel darah yang diambil Tim Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) berasal dari Lembang Buri’, Kecamatan Rembon, dan Lembang Ra’bung Kecamatan Saluputti.
“Yang positif ASF itu berasal dari Lembang Buri’ Kecamatan Rembon dan Lembang Ra’bung Kecamatan Saluputti,” sebut Oktavianus.
Dia menjelaskan, sebelumnya dilaporkan bahwa ada 10 ekor tenak babi di Lembang Buri’ dan 13 ekor di Lembang Ra’bung yang mati mendadak dengan ciri fisik seperti gejala ASF atau Hog Kolera.
“Tapi hasil uji laboratorum itu positif ASF,” kata Oktavianus.
Di Toraja Utara, Sekretaris Dinas Pertanian Toraja Utara, Leo Lasta juga mengakui bahwa pihaknya sudah menerima hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) terkait sampel darah yang diambil pada empat kecamatan di Toraja Utara, beberapa waktu lalu.
Hasil uji laboratorium tersebut juga menyebutkan babi-babi yang mati mendadak di Toraja Utara positif terinveksi virus African Swene Faver atau Demam Afrika.
African Swine Fever (ASF) atau Demam Afrika memang menjadi momok yang sangat menakutkan bagi peternak babi di beberapa Kabupaten di Sulsel, beberapa bulan belakangan ini. Serangan dan jumlah kematian terbesar yang dilaporkan sejauh ini berada di Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara.
Namun, kini virus tersebut sudah masuk ke Tana Toraja dan Toraja Utara; dua daerah yang memiliki populasi babi paling tinggi di Sulsel. Daerah ini memiliki populasi babi tinggi karena terkait dengan kebutuhan dalam ritual budaya serta adat istiadat. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar