UKI Toraja Gagas Inovasi Pembelajaran Bertema Gerakan Menuju Toraja Tanpa Taruhan, Budaya Tanpa Luka
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month 3 jam yang lalu
- visibility 131
- comment 0 komentar

Focus Group Discussion (FGD) Inovasi Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek UKI Toraja dengan tema “Gerakan Menuju Toraja Tanpa Taruhan, Budaya Tanpa Luka”. (Foto:Arsyad-Karebatoraja)
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) sedang menggagas program yang merupakan program bantuan hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yakni pengembangan model pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis proyek.
Pengembangan model pembelajaran MKWK berbasis proyek ini adalah metode pembelajaran di perguruan tinggi yang mengintegrasikan empat mata kuliah (Pendidikan Agama, Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia) ke dalam proyek-proyek nyata yang kolaboratif.
Tujuan utamanya adalah agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa dan mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi dalam memecahkan masalah sosial kemasyarakatan.
Melalui program ini, UKI Toraja menggagas Inovasi Pembelajaran yang mengusung tema “Gerakan Menuju Toraja Tanpa Taruhan, Budaya Tanpa Luka”.
Program Inovasi Pembelajaran dari bidang akademik UKI Toraja ini digagas oleh Dr. Hersiyati Palayukan, M.Pd. (Ketua), Dr. Roberto Salu Situru’. S.IP.,M.IP (Sekretaris) dan 6 dosen anggota masing-masing Dr. Resnita Dewi, S.S., M.Hum, Pdt. Dr. Kristanto, M.Th., Jens Batara Marewa, S.H., M.M., Dr. Ir. Martina Pineng, M.T., Gideon Aryo Nugraha Pongdatu, S.Kom., M.Kom., dan Vera Logen, S.Kom.
Program Inovasi saat ini memasuki tahap Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk memberikan validasi dan memastikan bahwa ada relevansi sosial dan budaya dalam program yang sedang dikembangkan yang divalidasi langsung oleh stakeholder terkait.
FGD digelar Selasa 14 Oktober 2025 di Ruang Pertemuan Arion Cafe Toraja, Mandetek, Makale Utara.
Dalam FGD tersebut, Tim UKI Toraja menghadirkan 5 narasumber yakni Kapolres Tana Toraja yang diwakili IPDA Fabricho Sulu’ SH selaku Kaurbinops Sat Intelkam Polres Tana Toraja, Pdt. Dr. Abraham Tanggulangan, M.Th ( Tokoh Agama), Yanrianus Tiranda, M.T. (Budayawan/Pemerhati Budaya), Prof. Dr. Oktavianus Pasoloran, S.E., M.Si., Ak. CA. (Akademisi/Rektor UKI Toraja) dan Iindarda Sangkung Panggalo, S.Psi., M.Psi (Psikologi).
Dalam pemaparan materi para narasumber, baik dari sisi Agama, Adat dan Budaya, Akademisi, Psikologi dan Hukum Negara, semuanya mendukung program ini dan menyatakan setuju untuk memberantas judi atau taruhan terutama judi atau taruhan yang dibungkus adat dan budaya.
Terlebih oleh Budayawan Yanrianus Tiranda dalam pemaparannya memberikan penegasan bahwa judi bukan bagian dari adat dan budaya Toraja.
Dr. Hersiyati Palayukan, M.Pd. selaku Ketua Tim mengatakan pemilihan tema “Gerakan Menuju Toraja Tanpa Taruhan, Budaya Tanpa Luka” ini diambil berdasarkan konteks pergeseran budaya yang terjadi saat ini dimana taruhan atau judi saat ini sering dikemas dalam bungkus budaya.
“Hal ini menjadi keprihatinan kami sebagai akademisi dan kami merasa punya tanggung jawab moral dan tanggung jawab akademis untuk mengambil langkah bagaimana bisa menakan atau menghentikan hal itu” tutur Dr. Hersiyati Palayukan.
Melalui program ini, UKI Toraja berharap bisa menjadi patron atau tolak ukur bagaimana implementasi penerapan budaya yang ideal, yang tadinya sudah mulai bergeser dimana praktik taruhan adalah pandangan yang keliru terhadap implementasi budaya.
“Kita mau memulai dari UKI Toraja sebagai salah satu Universitas yang sedang mengembangkan inovasi pembelajaran” kata Dr. Hersiyati Palayukan.
FGD adalah untuk memberikan falidasi yang disampaikan langsung oleh stakeholder terkait terkait untuk memastikan bahwa betul ada relevansi sosial dan budaya dalam program yang sedang dikembangkan ini.
Selanjutnya, Program ini nantinya akan melibatkan langsung mahasiswa dalam implementasi proyek melalui pembelajaran autentik dengan turun ke lapangan melihat budaya itu terjadi di masyarakat dan menggali dan merefleksikan seperti apa sebenarnya budaya yang ideal itu.
Jika menemukan fenomena sesuai tema yang digagas ini maka mahasiswa akan membuat sebuah output produk edukasi kepada masyarakat mengenai pemberantasan judi.
Selanjutnya Program ini nantinya akan diintegrasikan kedalam kurikulum mata kuliah untuk bahan pembelajaran di kampus UKI Toraja. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar