Toleransi dan Kerjasama Itu Nyata dalam Pembenahan Salib di Buntu Singki’

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Kerjasama multi pihak dan toleransi yang tinggi begitu kental terlihat pada momentum bakti sosial pengangkutan bahan bangunan ke Bukit (Buntu Singki) dimana ada simbol Kristen, berupa salib berukuran besar berdiri, Jumat, 17 Februari 2023.

Memang, pembenahan objek wisata Buntu Singki’ dan bangunan salib yang berdiri di atasnya merupakan rangkaian dari peringatan 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT), yang dimotori Gereja Toraja. Namun, para pihak yang terlibat dalam bakti sosial itu berasal dari berbagai-bagai elemen yang ada di Toraja Utara.

Dari sisi agama, ada umat Kristen dari berbagai denominasi, Katolik, dan Islam yang terlibat. Dari organisasi, ada Polres Toraja Utara, Kodim 1414 Tana Toraja, Pemkab Toraja Utara, dan sejumlah organisasi pemerintahan lainnya.

Baca Juga  Ini Daftar Pemenang Lomba Kebersihan Kabupaten Toraja Utara Tahun 2022

Sedangkan dari kelompok pemuda, yang menjadi motor, terdiri dari Pemuda Rantepao Barat, Muslimat NU Tana Toraja dan Toraja Utara, Fatayat NU, Ansor Toraja, ISNU Tana Toraja, PD Pemuda Muhammadiyah, GMNI Tana Toraja dan Toraja Utara, PMKRI Toraja, GKMI, Pemuda Katolik, MPC Pemuda Pancasila Toraja Utara, GAMKI Tana Toraja dan Toraja Utara, Mahakripa UKI Toraja, Mapala IAKN, dan beberapa organisasi kepemudaan lainnya. (Mohon maaf kalau ada yang tidak sempat ditulis-red).

BERITA TERKAIT: Pemuda Lintas Agama Akan Benahi Salib Singki’ yang Sudah Lama Terbengkelai

Dengan keterlibatan begitu banyak elemen, proses pengangkutan bahan bangunan ke puncak bukit Singki’ pun terasa ringan. Prosesnya pun cepat.

Baca Juga  14 Jenazah Korban Longsor Palangka, Makale Diserahkan kepada Keluarga untuk Dimakamkan

Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Pdt. Alfred Anggui menyebut momentum ini sebagai kerjasama kebangsaan untuk memperkuat harmonisasi dan tolerasi di Toraja. “Kegiatan ini merupakan bentuk toleransi dan gotong-royong yang sangat kental dan masih terpelihara di Toraja,” katanya.

Selain pengangkutan bahan, ratusan warga yang terlibat dalam kerja bakti itu juga membersihkan lingkungan di sekitar objek wisata.

Objek wisata Buntu Singki’ dengan ikon utama Salib berukuran besar di Kelurahan Singki’, Kecamatan Rantepao, itu memang sejak lama terbengkelai. Bangunannya tak terurus. Saling klaim pengelolaan antara pemerintah dan pemilik lahan menjadi penyebabnya. Akibatnya, objek wisata ini tak terurus.

Ketua Panitia 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT), Djekson Mari, mengatakan hari ini semua bahan bangunan sudah diangkat ke puncak bukit. Mulai, Sabtu, 18 Februari 2023, tukang sudah mulai bekerja membenahi ikon Kota Rantepao tersebut.

Baca Juga  VIDEO: Sempat Tertutup Akibat Longsor, Jalan Poros Toraja-Palopo Sudah Bisa Dilewati, Warga Diminta Tetap Waspada

“Mulai besok tukang sudah kerja. Dengan naiknya bahan maka tukang sudah mau langsung kerjakan,” kata Djekson.

Semoga dengan pembenahan dan renovasi yang melibatkan hampir semua elemen masyarakat di Toraja Utara ini, objek wisata Buntu Singki’ bisa bagus kembali dan layak dikunjungi oleh wisatawan. Juga layak menjadi ikon Kota Rantepao, seperti harapan di awal pembangunan monumen salib tersebut. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar