Bupati Tana Toraja: Gereja Jangan Hanya Berdiri di Balik Pagar
- account_circle Redaksi
- calendar_month Kam, 5 Jan 2023

Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung bersama Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada' menabuh gendang tanda dimulainya rangkaian perayaan yubileum 85 tahun baptis Katolik pertama di Toraja. (AAP/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung memberikan pesan yang sangat penting bagi gereja dan seluruh umat beragama di Tana Toraja saat memberikan sambutan pada lauching perayaan yubileum 85 tahun baptis pertama Katolik di Toraja, yang berlangsung di pelataran Gereja Katolik Paroki Makale, Kamis, 5 Januari 2023.
Theofilus berharap, gereja-gereja tidak lagi berdiri di dalam tembok-tembok atau pagar-pagar gereja. “Tapi gereja kita harapkan keluar dari pagar-pagar gereja berada di tengah-tengah kehidupan dan kesulitan masyarakat,” katanya.
Berada di tengah kehidupan masyarakat, kata Theofilus, merupakan tanggung jawab iman dan kemanusiaan kita bersama untuk berupaya melakukan berbagai-bagai kegiatan dan akselerasi sehingga di masa trasisi pandemi ini kita semakin kuat dan kokoh dalam menghadapi semua situasi yang ada.
“Pemerintah Kabupaten Tana Toraja sangat bersyukur dengan hadirnya banyak agenda yang dicanangkan di dalam yubileum 85 tahun baptis pertama di Toraja ini. Tentu menjadi harapan kita semua bahwa pressur gereja dan seluruh pemimpin umat beragama diharapan mengambil bagian yang aktif di dalam seluruh proses kehidupan masyarakat,” ujarnya lebih lanjut.
Selain itu, Theofilus juga berharap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian yubileum 85 tahun baptisan ini dapat memberi motivasi serta spirit bagi seluruh masyarakat Tana Toraja. Sehingga iman mereka semakin kokoh.
“Saya melihat sejumlah agenda dalam yubileum 85 tahun ini sangat inheren dengan faslsafah orang Toraja, Tallu Lolona; lolo tau, lolo tananan, lolo patuan. Ada tiga jenis kegiatan besar yang disampaikan panitia tadi sudah mencakup tallu lolona tersebut,” katanya.
“Itulah yang menjadi landasan budaya kita yang menjadi dasar bagi kita untuk berkolaborasi dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Saya kira, soal bagaimana iman Kristen dipadukan dengan falsafah tallu lolona tersebut, Bapa Uskup-lah ahlinya,” tutur Theofilus lebih lanjut.
Harapan Bupati Tana Toraja ini disambut positif oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar (KAMS), Mgr. John Liku-Ada’. Menurut Mgr. John Liku-Ada’, di usia yang sudah 85 tahun, gereja harus benar-benar menjadi gereja yang melayani, inkulturatif, dan tidak sibuk dengan dirinya sendiri.
“Gereja dikatakan gagal kalau dia hanya melayani dirinya sendiri. Gereja harus melayani, inkulturatif dan tidak sibuk dengan dirinya sendiri,” tegas Mgr. John Liku-Ada’.
Lauching perayaan yubileum 85 tahun baptis pertama Katolik di Toraja itu dihadiri ribuan umat Katolik yang merupakan perwakilan/utusan dari 15 Paroki yang ada di Kevikepan Toraja (Tana Toraja dan Toraja Utara).
Acara dimulai dengan devile perwakilan-perwakilan Paroki dengan titik start di Kolam Makale dan berjalan ke segitiga jam lalu menuju ke Gereja Katolik Makale.
Selain Bupati Tana Toraja, acara ini dihadiri juga Wakil Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeq, Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi, Sekretaris Daerah Kabupaten Toraja Utara, Salvius Pasang, perwakilan ordo CICM, beberapa anggota DPRD Tana Toraja, serta sejumlah Kepala OPD dari Tana Toraja dan Toraja Utara. (*)
Penulis/Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar