Anggota DPRD, Ikal Paterson Minta Pengungsi di Kaduaja Tetap Waspada Sambil Tunggu Keputusan Ahli
- account_circle Admin1
- calendar_month Sab, 26 Feb 2022

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tana Toraja, Ikal Peterson mengunjungi pengungsi di Lembang Kaduaja, sekaligus menyerahkan bantuan bahan pangan kepada mereka. Ratusan warga di Lembang Kaduaja mengungsi karena khawatir tanah longsor dari Gunung Sangbua. (AP/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, GANDASIL — Wujud kepedulian dan perhatian terhadap potensi bencana alam di Lembang Kaduaja, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, anggota DPRD Tana Toraja dari Partai PDIP, Ikal Paterson berkunjung ke Posko Bencana Lembang Kaduaja, Sabtu, 26 Februari 2022.
Kunjungan anggota DPRD termuda di Tana Toraja itu dalam rangka melihat lebih dekat kondisi masyarakat Kaduaja yang saat ini sedang mengungsi sekaligus berdiskusi dengan masyarakat dan pemerintah Lembang setempat.
Ikal meminta pemerintah Lembang terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sambil menunggu Tim Ahli melakukan penelitian terhadap potensi bencana alam yang mengancam ratusan jiwa warga itu.
“Bukan berarti harus takut yang berlebihan namun kita harus tetap waspada, jangan sampai kita lengah dan bencana yang tidak diinginkan itu datang. Lebih baik kita bersabar menunggu ahli yang akan meneliti agar kita bisa tahu situasi yang sebenarnya di atas (Gunung Sangbua),” pesan Ikal.
Ikal juga menyempatkan diri melihat lebih dekat retakan tebing di Gunung Sangbua yang diwaspadai karena berpotensi longsor.
Ikal berharap BPBD Tana Toraja sesegera mungkin mendatangkan ahli untuk melakukan penelitian di Lembang penghasil tanaman hortikultura dan kopi terbaik tersebut agar masyarakat bisa lebih tenang.
Dalam kunjungannya ke Lembang Kaduaja, Ikal Paterson menyerahkan sejumlah bantuan kebutuhan pokok untuk para pengungsi.
Beberapa pegawai yang ditemui Ikal Paterson di Kantor Lembang Kaduaja terlihat masih menjalankan aktivitas pelayanan kantor seperti biasanya meski tetap dihantui rasa was-was.
Pegawai Kantor Lembang menceritakan jika aktivitas masyarakat pada siang hari berlangsung normal, sebagian masyarakat tetap bekerja di kebun, setelah malam hari baru mengungsi ke Posko dan sebagian mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
- Penulis: Admin1
Saat ini belum ada komentar