Oleh: Fransiskus Allo
Beberapa minggu terakhir dunia politik Tana Toraja jelang Pilkada 2024 semakin panas. Perbincangan publik mengharu biru dengan kehadiran sosok anak muda bernama Benidiktus Papa yang masih berusia 31 tahun. Betapa tidak hampir semua platfrom media sosial yang terkait politik memperbincangkan BP. Perbincangan juga melebar diwarung kopi, kafe-kafe, bahkan di acara Rambu Solo’ dan Rambu Tuka’.
Dengan tageline Energi Muda Toraja, Benidiktus Papa yang lahir di Kondo Dewata, Kecamatan Mappak, 11 Juni 1993 mulai merintis karirnya dengan bergabung di organisasi kemahasiswaan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI). Bahkan ia berhasil menciptakan sejarah sebagai putera Toraja pertama yang mampu menduduki posisi puncak sebagai Ketua Umum PMKRI tahun 2020-2022. Disisi lain BP juga adalah Ketua Harian Pemuda Toraja Indonesia (PTI) yang merupakan bagian dari PMTI. BP juga adalah jebolan Fakultas Pertambangan Universitas Veteran Republik Indonesia 2018 dan sekarang sedang memperdalam ilmunya di bidang ekonomi dengan menempuh Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Trisakti Jakarta.
Pasca purna tugas sebagai Ketua umum PMKRI, Benidiktus Papa kemudian merintis karirnya sebagai entrepreneur muda di Jakarta.
Berbekal pengalaman dan jejaringnya yang luas BP kemudian dilirik oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangareb yang juga adalah putera Presiden Jokowi untuk bergabung dengan Partai solidaritas Indonesia.
Dari sanalah karir politiknya mulai dirintis. BP pasca bergabung bersama PSI kemudian mendapatkan mandat Partai bertarung untuk Caleg DPR-RI di Dapil 1 Sulsel dengan pencapaian yang sungguh mengejutkan. Betapa tidak, sebagai pendatang baru dengan posisinya sebagai seorang minoritas di Dapil I Sulsel yang bertaburan dengan figur yang tenar, seperti Fatmawati Rusdi,(Nasdem), Rudianto Lallo (Nasdem ), Amir Uskara (PPP), Alia Mustika Ilham (Demokrat), Hamka B Kady (Golkar), Azikin Sholtan (Gerindra), Ashabul Kahfi (PAN), Ridwan Andi Wittiri (PDIP), dan nama tenar lainnya, BP mampu meraup suara 36.000 lebih mengalahkan Ketua DPW PSI Sulsel, Muhamad Surya. Bahkan Benidiktus Papa tercatat masuk 8 besar pemilik suara terbanyak Caleg DPR RI PSI seluruh Indonesia tahun 2024. Tentu ini pencapaian yang sangat besar untuk kategori pendatang baru dan masih sangat muda.
Berbekal pencapaian tersebut, Ketum PSI, Kaesang Pangarep melihat ada potensi besar yang dimiliki Benidiktus Papa. Sikap BP yang total, loyal, dan rendah hati membuat Kaesang Pangareb kemudian memberikan tugas masuk dalam Tim Desk Pilkada DPP PSI untuk menentukan Calon Kepala Daerah usungan Partai Solidaritas Indonesia menghadapi pilkada serentak 2024.
Tidak hanya itu, Kaesang kemudian memberikan mandat baru kepada Benidiktus Papa untuk maju bertarung di Pilkada Tana Toraja 2024. Sebagai seorang kader loyal, Benidiktus Papa kemudian memantapkan diri maju sebagai calon Wakil Bupati Tana Toraja. Hadirnya Benidiktus Papa dengan tagline Energi Muda Tana Toraja rupanya mendapatkan respon yang besar, khususnya dikalangan anak-anak muda Toraja. BP menjadi harapan baru bagi anak-anak muda Toraja yang selama ini bisa dikatakan sekedar menjadi penonton dalam perhelatan politik Pilkada Tana Toraja sebelumnya.
Namun di pihak lain, kehadiran BP juga menjadi pesaing berat dan ancaman nyata bagi para kandidat lain yang sudah lama mempersiapkan diri menghadapi perhelatan Pilkada Tana Toraja.
Keinginan Kaesang dan DPP Gerindra untuk memasangkan BP dengan kader terbaiknya, dr Zadrak Tombeq rupanya mendapat perlawanan dari beberapa pihak yang belum menerima kehadirannya. Apalagi jauh sebelumnya Zadrak Tombeq telah digadang-gadang berpasangan dengan Erianto Laso’ Paundanan yang kini masih menduduki sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Tana Toraja. Disinilah dinamika politik menjadi panas bahkan cenderung sangat tajam. Militan masing-masing pendukung saling adu argumentasi di media Sosial. Disisi yang lain, manufer politik kontra Benidiktus Papa terus juga bergerak untuk menghadang langkah Benidiktus Papa ikut bertarung di Pilkada Tana Toraja. Bahkan sempat beredar isu liar, Zadrak Tombeq didorong pihak lain meninggalkan Gerindra. Namun sejauh ini isu tersebut terbantahkan dengan keluarnya rekomendaai Partai Gerindra untuk Zadrak Tombeq.
Pada sisi lain, Beni Papa merespon dingin polemik yang terjadi dengan tetap bergerak melakukan kerja-kerja politik turun ke akar rumput dengan program BP Menyapa dan Mendengar. Benidiktus Papa bergerak dari kecamatan- kecamatan, dari lembang ke lembang menyapa masyarakat, dengan tujuan untuk semakin dikenal dan dekat dengan masyarakat Tana Toraja. Posisi BP yang dekat dengan lingkaran istana tidak dapat dipungkiri sebagai kekuatan politik untuk memastikan dia berlayar dalam perhelatan Pilkada Tana Toraja 2024. Hal tersebut terkonfirmasi melalui sebuah video singkat Kaesang Pangareb yang viral beberapa waktu yang lalu dengan narasi yang sangat jelas untuk meminta ijzn masyarakat Toraja untuk menitipkan kader terbaik PSI, Benidiktus Papa maju sebagai Calon Wakil Bupati Tana Toraja tahun 2024-2029.
Akankah Benidiktus Papa mampu dan terus berlayar dalam perhelatan Pilkada? Waktu juala yang akan menjawabnya. Namun dari sejumlah pengamat politik lokal di Tana Toraja, Benidiktus Papa hampir mereka pastikan akan ikut bertanding berpasangan dengan Zadrak Tombeq di Pilkada yang akan datang,
Bahkan menurut mereka, perpaduan ZT-BP akan saling melengkapi untuk mempercepat proses pembangunan Tana Toraja yang Akan datang. Kekuatan jejaring Beni Papa di level nasional menjadi pintu strategis untuk membawa anggaran dan program strategis dari pemerintah pusat untuk pembangunan di Tana Toraja.
Namun dari semua dinamika politik yang sedang terjadi, kita berharap Pilkada Tana Toraja yang akan datang berlangsung damai dan riang gembira; siapapun yang terpilih nantinya adalah pilihan rakyat yang harus dihormati.
- Fransiskus Allo —- Pemerhati Politik Toraja
Komentar