KAREBA-TORAJA.COM, JAKARTA — Desa Wisata Panta’nakan Lolo’, Kecamatan Kesu’, Kabupaten Toraja Utara tereliminasi setelah Dewan Kurator melakukan kurasi dari 300 desa yang lolos Anugerah Desa Wisata tahun 2021, yang diumumkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kamis, 19 Agustus 2021.
Tereliminasinya Desa Wisata Panta’nakan Lolo’ ini diketahui setelah sehari sesudahnya, tepatnya, Jumat, 20 Agustus 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengumumkan 100 Desa Wisata yang lolos Anugerah Desa Wisata tahun 2021, melalui website jadesta.com.
Dengan tereliminasinya Panta’nakan Lolo’, kini tinggal dua Desa Wisata dari Toraja Utara dan Tana Toraja yang bersaing dalam ajang Anugerah Desa Wisata tahun 2021. Keduanya adalah Desa Wisata Nonongan di Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara dan Desa Wisata Kole Sawangan, Kecamatan Malimbong Balepe’, Kabupaten Tana Toraja.
100 Desa itu terpilih dari 1.831 Desa Wisata seluruh Indonesia. Dari hasil kurasi Dewan Kurator, di Sulawesi Selatan, sebelumnya ada 24 Desa Wisata yang lolos 300 besar. Tapi sisa 8 Desa Wisata yang masuk daftar 100 besar.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kemenparekraf/Baparekraf. Event ini bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 mengangkat tema “Indonesia bangkit”. Tema ini diharapkan dapat mendorong semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata untuk kembali bangkit pasca pandemi COVID-19.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 memiliki tujuh kategori penilaian. Kategori tersebut antara lain: penerapan CHSE (C_leanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability),_Desa Digital, Souvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Homestay, dan Toilet.
Melalui kategori-kategori ini diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi desa wisata berkelanjutan. Selain itu, juga mampu meningkatkan kualitas desa wisata di Indonesia, serta mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan, dan Mampu Mendorong Pembangunan daerah dan Kesejahteraan”.
Menparekraf, Sandiaga Uno optimis desa wisata dapat menjadi lokomotif kebangkitan sektor pariwisata Indonesia. Sebab desa wisata tidak hanya menarik minat wisatawan, namun juga turut membuka lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
“Melalui event ADWI 2021, Menparekraf ingin masyarakat Indonesia semakin mengetahui potensi besar dari desa wisata. Ajang ini sekaligus menjadi momen yang tepat untuk mendongkrak ekonomi kerakyatan secara nasional,” kata Sandiaga. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar