Harus Ada Solusi Bersama untuk Kebaikan Masyarakat dan PLTA Malea
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sen, 21 Jun 2021

Anggota DPRD Provinsi Sulsel, John Rende Mangontan bertemu dengan manajemen PT Malea, pengelola PLTA Malea untuk mencari solusi bersama dalam penyelesaian keluhan masyarakat soal getaran dan ledakan di sekitar PLTA Malea.
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE SELATAN — Ada dua sisi yang harus dipertimbangkan dalam sebuah aktivitas pembangkit listrik tenaga air; kepentingan dan keselamatan warga serta kelangsungan perusahaan.
Solusi inilah yang coba diwadahi oleh anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan, saat melakukan kunjungan daerah pemilihan (Kundapil) di PLTA Malea, yang berlokasi di Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, Sabtu, 19 Juni 2021.
“Di satu sisi kehadiran PLTA Malea merupakan aset Toraja untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat. Namun di sisi lain, keselamatan dan keamanan masyarakat, terutama yang ada di sekitar lokasi PLTA, harus diperhatikan secara serius,” jelas John Mangontan, usai bertemu dan membahas bersama persoalan dampak uji coba mesin pembangkit PLTA Malea dengan pihak manajemen PLTA Malea, Sabtu, 19 Juni 2021.
Menurutnya, keselamatan masyarakat adalah nomor satu. Masyarakat harus tetap nyaman dan aman dan di sisi lain segala aktifitas yang dilakukan oleh PT Malea mesti tetap berkomitmen keselamatan masyarakat tersebut.
“Untuk itu, saya meminta kepada PT Malea agar setiap saat mensosialisasikan apa yang sudah dilakukan dan akan dilaksanakan ke depan sehingga tidak perlu lagi ada saling curiga-mencurigai,” kata politisi Partai Golkar ini.
Kunjungan Daerah Pemilihan ini dilakukan John Rende Mangontan menyikapi keluhan masyarakat di beberapa Lembang (Desa) sekitar PLTA Malea dengan adanya guncangan dan ledakan yang dirasakan masyarakat selama beberapa pekan terakhir ini.
Dalam pertemuan tersebut, pihak PLTA Malea diwakili oleh Victor Datuan Batara dan Muh Syakur.
Selain soal persoalan getaran dan ledakan yang dikeluhkan masyarakat, anggota Komisi E DPRD Sulsel ini juga mempertanyakan komitmen PLTA Malea terkait pemanfaatan tenaga kerja lokal, pemberdayaan ekonomo, CSR, juga dokumen Amdal.
Selain pihak PT Malea, turut hadir dalam pertemuan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Toraja serta perwakilan masyarakat Makale Selatan dari tiga lembang terdampak.
Pada kesempatan ini, JRM juga menyinggung soal jalan poros penghubung kecamatan Makale-Makale Selatan. Ia meminta perhatian PT Malea terhadap jalan tersebut yang kini dalam kondisi berlobang di beberapa titik.
Manajemen PT Malea Energy Hidropower yang diwakili oleh Victor Datuan Batara mengapresiasi kunjungan legislator Sulsel ini. Mantan Wakil Bupati Tana Toraja ini menjelaskan bahwa keresahan warga di beberapa lembang saat ini telah diteliti oleh tim independen.
“Ada tim ahli independen yang sudah turun dengan peralatan lengkap untuk meneliti penyebab getaran yang dirasakan warga. Jika memang ada dampak, tentu kami pihak Malea tak akan lepas tangan,” jelas Victor.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat di tiga Lembang, yakni Patekke, Randan Batu, dan Buntu Sisong merasa ketakutan dan tidak nyaman dengan adanya getaran serta ledakan yang dirasakan selama kurang lebih dua pekan terakhir. Getaran itu bahkan merusak beberapa rumah warga. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar