Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » REFLEKSI PASKAH: Dari Memoria Passionis ke Resurrexit Dominus

REFLEKSI PASKAH: Dari Memoria Passionis ke Resurrexit Dominus

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Kam, 14 Apr 2022
  • visibility 1.042
  • comment 0 komentar

“Lihatlah Kristus, Tuhanmu, Dialah penebusmu, duka hati terhibur, hina cela terlebur. Yerusalem, Yerusalem, lihatlah Rajamu. Hosanna, terpujilah Kristus Raja Mahajaya” adalah syair yang dikumandangkan dalam lagu merdu mengiringi perayakan Yesus memasuki kota Yerusalem. Yerusalem adalah kota suci yang menghadirkan jejak sejarah peradaban manusia menuju pada jalan keselamat. Kota ini digelari “kota suci” karena di sanalah Bait Allah didirikan tempat seluruh bangsa datang mempersembahkan korban dan pujian kepada Allah yang Mahakuasa. Yerusalem juga merupakan tempat di mana Yesus menjalani kisah sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya yang mulia.

Kota Yerusalem direbut oleh raja Daud dan dijadikan sebagai pusat pemerintahannya tahun 1000 SM. Selanjutnya, raja Salomo, putra raja Daud yang menggantikannya, membangun Bait Allah di kota Yerusalem pada tahun 957 SM. Dalam perjalanan sejarah, kota Yerusalem sendiri dan Bait Allah dua kali dikepung dan dihancurkan. Pengepungan dan penghancuran pertama terjadi pada tahun 586 SM di mana penduduk kota Yerusalem dibuang ke Babilonia. Penghancuran kedua terjadi pada tahun 70 M oleh pasukan Romawi dibawah pimpinan Jenderal Titus. Yesus menjalani puncak sangsara dan wafat-Nya di kota Yerusalem. Peristiwa Yesus memasuki kota suci Yerusalem dirayakan dalam Perayaan Minggu Palma di mana Yesus disambut sebagai raja dengan membentangkan kain dan melambaikan daundaun Palma. Setelah peristiwa itu, Yesus pun memasuki masa-masa sulit dalam hidupNya yang memuncak pada kisah sengsara, yaitu penangkap, penyaliban sampai Dia wafat di atas kayu salib.

Alasan Yesus dihukum mati ditemukan dalam tulisan yang ada di atas palang salib-Nya, “Iesus Nazarenus Rex Iudeorum” (INRI) artinya “Yesus orang Nazaret Raja orang Yahudi.” Tulisan itu, menurut penginjil Yohanes, ditulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani (Yoh. 19:20). Dari tulisan itu, kita bisa memahami alasan Yesus dihukum mati. Dari sudut pandang orang Yahudi (berbahasa Ibrani) Yesus pantas dihukum mati karena Dia menghujat Allah (Mrk. 14:64). Menurut orang Romawi (berbahasa Latin) yang menjajah tanah Palestina waktu itu, Yesus layak diganjar hukuman mati karena Dia berpotensi melakukan tindakan subverstif – melawan pemerintahan yang sah – dengan pengikut-pengikut-Nya. Karena itu, Dia harus disingkirkan (bdk. Yoh 11:50). Kendatipun demikian, bagi para murid-muridNya, mereka yang mayoritas berbahasa Yunani, Dia bukanlah penghujat Allah apalagi pemberontak politik. Dia menjalani peristiwa sengsara, penyaliban dan wafat karena menebus dosa-dosa kita manusia supaya kita tidak jatuh binasa melainkan diselamatkan oleh Allah. Dialah Sang Juruselamat yang sejati. Kisah sengsara dan wafat Yesus dikidungkan dengan khimat dalam passio (kisah sengsara). Kisah ini menunjukkan dengan jelas pengorbanan Yesus untuk manusia dan cinta-Nya yang tanpa batas sampai memberikan nyawa-Nya sendiri demi keselamatan seluruh umat manusia.

‘Memoria Passionis’ adalah adagium yang dipakai untuk melukiskan kenangan pahit masa lalu karena peristiwa kekerasan dan penderitaan. Peristiwa itu meninggalkan luka-luka perih yang akan terus menghantui korban (victim). Korban mengalami peristiwa itu sebagai beban dalam hidupnya yang perlu disembuhkan. Salah satu langkah untuk proses penyembuhan adalah proses katarsis yaitu upaya pelepasan beban pahit masa lalu dengan cara mengingat, mengenang dan mengisahkannya (memoria passionis). Dengan proses katarsis itu, pengalaman luka masa lalu tahap demi tahap dipulihkan sampai pada level peneguhan dan pencerahan kembali. Melalui proses ini, awalnya dia yang menjadi korban (victim) akan bertransformasi menjadi pribadi yang meneguhkan (survivor) bagi korban-korban lainnya (victims).

Dewasa ini, kita dihadapkan pada situasi penderitaan yang berkelindan. Secara pribadi kita mengalami penderitaan akibat beragam persoalan hidup, baik dalam keluarga, konflik sosial maupun masalah ekonomi. Masa pandemi pun membelenggu hidup dengan menimbulkan multi-krisis yang menyengsarakan hidup kita. Di samping itu, kondisi dunia dengan timbulnya konflik dan perang seperti di Ukrania telah memicu krisis yang menambah panjang deret beban penderitaan manusia. Pengalaman-pengalaman itu mengkristal menjadi “memoria passionis” hidup ini. Namun sebagai orang beriman, Kristus telah menampilkan sebuah pengalaman iman yang meneguhkan. Dia melewati semua penderitaan pahit itu yang terekam dalam “Passio” sebagai “Memoria Passionis” dan mengubahnya dalam “Resurrexit Dominus” (kebangkitan mulia Tuhan kita Yesus Kristus).

Penderitaan dan kematian bukanlah kata akhir dari kisah penderitaan Yesus tetapi bermuara sampai pada kebangkitan yang mulia (resurrexit Dominus). Sebagaimana adagium “Habis gelap terbitlah terang” demikianlah perayaan Paskah mengantar kita pada permenungan akan realitas kehidupan, melalui serangkaian peristiwa penderitaan, kita tidak boleh berhenti dan putus asa, melainkan kita harus bangkit dan penuh pengharapan menyongsong cahaya terang Kristus. Dia telah mati mengalahkan kuasa kegelapan untuk bangkit mulia membawa terang keselamatan sejati. Semoga terang kebangkitan Kristus menerangi setiap relung-relung kegelapan hidup kita.

Semoga kebangkitan Kristus menjadi harapan dan kekuatan menjalani hidup ini dalam terang optimisme dan penuh suka cita. Selamat Hari Raya Paskah.

*Penulis: Aidan P. SidikImam diosesan Keuskupan Agung Makassar dan Stas Seminar TOR

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bunda Maria, Bunda Toleransi; Merdeka dalam Keberagaman Toleran dalam Perbedaan

    Bunda Maria, Bunda Toleransi; Merdeka dalam Keberagaman Toleran dalam Perbedaan

    • calendar_month Sen, 15 Agu 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1.018
    • 0Komentar

    Ribuan umat Katolik Se-Kota Makassar (Kevikepan Makassar) dan sekitarnya memadati kompleks Bumi Rajawali, dalam rangka memeriahkan Perayaan Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, pada hari minggu 14 Agustus 2022. Sejak pukul 15.00 sore, umat Katolik sudah mulai memadati kompleks bumi rajawali untuk mengikuti kegiatan ini. Meskipun perayaan ini diawali dengan hujan rintik-rintik, namun  umat tetap […]

  • Kebakaran Hebat Hanguskan 5 Rumah dan Toko di Pangli, Toraja Utara

    Kebakaran Hebat Hanguskan 5 Rumah dan Toko di Pangli, Toraja Utara

    • calendar_month Ming, 28 Feb 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 929
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, SESEAN — Kebakaran hebat melanda kawasan permukiman dan bisnis milik warga di Pangli, Kecamatan Sesean, Toraja Utara, Minggu 28 Februari 2021 pagi. Lima unit rumah dan toko milik warga ludes terbakar. Satu jenazah yang ada di rumah salah satu warga berhasil dievakuasi. Jenazah yang dievakuasi itu adalah Almarhum Simon Tangke Pasinggi atau Ne’ Elvis. […]

  • Ketua DPRD Tana Toraja Minta BPBD Segera Tangani Longsor yang Terjadi 2 Bulan Lalu di Bittuang

    Ketua DPRD Tana Toraja Minta BPBD Segera Tangani Longsor yang Terjadi 2 Bulan Lalu di Bittuang

    • calendar_month Jum, 14 Jul 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 481
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, BITTUANG — Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi didampingi Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja meninjau longsor yang sudah dua bulan menutup akses jalan di Lembang Sasak Kecamatan Bittuang Tana Toraja, Jumat, 14 Juli 2023. Longsor tersebut sudah dua bulan menutup akses yang menghubungkan 4 Lembang yakni Lembang Pali […]

  • Hasil Autopsi Remaja Yang Ditemukan Meninggal Tidak Wajar di Makale Dipastikan Bunuh Diri

    Hasil Autopsi Remaja Yang Ditemukan Meninggal Tidak Wajar di Makale Dipastikan Bunuh Diri

    • calendar_month Rab, 21 Mei 2025
    • account_circle Arsyad Parende
    • visibility 4.211
    • 0Komentar

    Hasil Autopsi Tim Forensik Memastikan Penyebab Kematian Remaja yang Ditemukan Meninggal Dunia Tak Wajar di Makale adalah Akibat Bunuh Diri. (Foto/Istimewa)   KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Setelah dua bulan berlalu, kematian Nelson, remaja asal Bo’ne Buntu Sisong Kecamatan Makale Selatan yang ditemukan meninggal dunia gantung diri di Mangggasa’ Kelurahan Lamunan Kecamatan Makale 12 Maret 2025 lalu […]

  • Ini Sosok Pembaca Doa Umat Bahasa Toraja pada Misa Akbar Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta

    Ini Sosok Pembaca Doa Umat Bahasa Toraja pada Misa Akbar Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta

    • calendar_month Jum, 6 Sep 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 779
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, JAKARTA — Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Sri Paus Fransiskus memimpi misa akbar yang dihadiri puluhan ribu orang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis, 5 September 2024 petang. Misa akbar ini merupakan kegiatan terakhir dari rangkaian kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, yang berlangsung dari tanggal 3-6 September 2024. Indonesia merupakan negara […]

  • Pengemudi Sepeda Motor yang Ikannya Terhambur di Jalan Ini Meninggal Dunia

    Pengemudi Sepeda Motor yang Ikannya Terhambur di Jalan Ini Meninggal Dunia

    • calendar_month Sen, 17 Mei 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 856
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, KESU’ — AI, 39 tahun, warga Kamali, Makale, seorang pedagang ikan yang merupakan “pejuang keluarga” meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit setelah sepeda motornya mengalami kecelakaan lalu lintas di di jalan poros Rantepao – Makale, tepatanya di KM 8 Buntu Buaya, Lembang Tadongkon Kecamatan Kesu’, Toraja Utara, Senin, 17 Mei 2021 pagi. Keterangan […]

expand_less