KAREBA-TORAJA.COM, KESU’ — Pengurus Pusat Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT), periode 2022-2027, resmi terpilih pada pada sesi terakhir Persidangan XIV PWGT yang berlangsung di Hotel Misiliana, wilayah Klasis Bua Tallulolo, Sabtu, 25 Juni 2022 sore.
Dice Kondorura kembali terpilih sebagai Ketua Umum. Kemudian, untuk posisi Sekretaris Umum dan Bendahara Umum juga kembali terpilih Sisilia Tarukallo dan Louise Ujiani Rongre. Sisilia dan Louise juga mantan Sekretaris Umum dan Bendahara Umum periode sebelumnya.
Atas terpilihnya Pengurus Pusat PWGT itu, ada sejumlah harapan yang disampaikan oleh Sekretaris Panitia Pengarah, Pdt. Dr. Johana R Tangirerung.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi kareba-toraja.com, Minggu, 26 Juni 2022, Pdt. Dr. Johana R Tangirerung menerangkan bahwa Persidangan XIV PWGT yang mengusung tema: Bertambah Teguh dalam Iman dan Pelayanan Bersama dan sub tema: Semangat solidaritas dengan semua ciptaan-Nya, mendòrong PWGT menumbuhkankembangkan budaya damai sejahtera di tengah-tengah keluarga, gereja, dan masyarakat, telah selesai.
Menurut Pdt. Yohana, Persidangan kali ini luar biasa karena beberapa tahapan:
- Persidangan didasari pada landasan teologis yang disebut kepemimpinan profil yang mengikat pengurus dalam nilai prinsip relasi dan pola kerja Allah Tritunggal yaitu menghargai kesatuan, kepelbagaian dan kesetaraan. “Prinsip nilai Allah Tritunggal inilah yang menjadi kriteria penjaringan pengurus dan perjalanan PWGT ke depan,” katanya.
- Usul-usul dari Klasis diolah oleh panitia pengarah menjadi garis-garis besar program pelayanan PWGT 2022-2027 yang lebih menekankan kehadiran PWGT pada keterlibatan PWGT pada persoalan-persoalan ril dalam masyarakat, yaitu krisis lingkungan dan krisis kemanusiaa yang nampak pada longsor, banjir, kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
- Pemilihan berjalan dengan singkat, efektif melalui sistem dan mekanisme persidangan yang menggunakan teknologi yang sederhana, aplikasi google form.
“Harapan yang besar terhadap pengurus ini adalah mereka dapat menjalankan amanah persidangan terhadap persoalan-persoalan lingkungan hidup dan kemanusiaan dengan mengembangkan spiritualitas ugahari dan budaya damai,” pungkas Pdt. Yohana. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar