Pemda Tana Toraja, YESMa, Yayasan Bakti dan Aisyiyah Nyatakan komitmen Bersama Cegah Perkawinan Anak
- account_circle Arsyad Parende/Rls
- calendar_month Jum, 21 Nov 2025
- visibility 204
- comment 0 komentar

Peluncuran Program Strategi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak (STRADA-PPA). (Foto:Diskominfo)
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Pemerintah Kabupaten Tana Toraja menegaskan komitmennya dalam upaya melindungi anak – anak Tana Toraja dari praktik perkawinan usia dini.
Komitmen pemerintah Daerah Tana Toraja dinyatakan lewat program Strategi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak (STRADA-PPA) 2025–2029 yang diluncurkan Rabu 19 November 2025 bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja.
Program ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Tana Toraja bersama Organisasi Penggiat dan Pemerhati Perempuan dan Anak yakni Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa), Yayasan BaKTI dan Aisyiyah (Wadah Perempuan Muhammadiyah)
Program ini bertujuan sebagai langkah memperkuat perlindungan anak sekaligus menekan praktik perkawinan usia dini di Tana Toraja
Peluncuran program ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung program pencegahan perkawinan anak.
Peluncuran STRADA PPA ini menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam mencapai visi Tana Toraja Maju dan Berdaya Saing Berbasis Nilai Budaya, dengan menempatkan perlindungan anak sebagai fondasi pembangunan jangka panjang.
Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, M. Yusran Laitupa menyampaikan bahwa pencegahan perkawinan anak hanya dapat berhasil melalui kerja lintas sektor yang konsisten dan berkelanjutan.
Dalam sambutan Wakil Bupati Tana Toraja, Erianto Paundanan menegaskan bahwa pembangunan daerah bertumpu pada kualitas sumber daya manusia.
Karena itu kata Erianto, setiap anak harus memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang tanpa dibatasi praktik perkawinan dini yang sejalan dengan visi Pemda Tana Toraja yakni “Tana Toraja Maju, Berdaya Saing Berbasis Nilai Budaya.”
Erianto menekankan bahwa perkawinan anak merupakan persoalan serius karena berdampak luas terhadap kualitas SDM, kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan keluarga di masa depan.
“Kalau kita salah menanam padi, kita mungkin gagal satu kali panen. Tetapi jika kita gagal mendidik anak, kita bisa gagal sepanjang hidup—gagal menciptakan generasi yang mampu melanjutkan pembangunan.” urai Erianto mengibaratkan pentingnya pencegahan perkawinan anak.
Erianto juga mengingatkan agar perhatian tidak hanya pada isu perkawinan anak, tetapi juga pada pencegahan segala bentuk kekerasan terhadap anak.
“Melindungi anak adalah tanggung jawab kolektif semua pihak” tegas Erianto
Dengan peluncuran STRADA-PPA ini, Pemkab Tana Toraja berharap perlindungan anak dapat terintegrasi secara lebih kuat dan terarah. (*)
- Penulis: Arsyad Parende/Rls
- Editor: Arthur

Saat ini belum ada komentar