Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Kemenko PMK Mendorong Adanya Regulasi Terkait Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal Anak

Kemenko PMK Mendorong Adanya Regulasi Terkait Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal Anak

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Sel, 30 Jan 2024

KAREBA-TORAJA.COM, JAKARTA — Timbel merupakan bahan berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan dampak pada kesehatan Masyarakat bila tidak dilakukan pengendalian dengan baik. Secara global, keracunan timbal diperkirakan berdampak terhadap satu dari tiga (atau 800 juta) anak – anak. Sementara itu, di Indonesia, diperkirakan lebih dari 8 juta anak memiliki kadar timbal dalam darah di atas 5 mikrogram per desiliter (μg/dL), kadar yang membutuhkan tindakan segera agar tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan (sumber: UNICEF).

Timbal diketahui dapat menyebabkan berbagai dampak akut dan kronis termasuk kehilangan selera makan, sembelit, kolik abdomen (perut), penurunan IQ, masalah perilaku, masalah pendengaran dan keseimbangan, ensefalopati, anemia, hipertensi, imunotoksisitas, retardasi pertumbuhan, tertundanya kematangan seksual/toksisitas pada organ reproduksi, meningkatnya karies gigi, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, kejang, koma, dan bahkan kematian.

Hal tersebut disampaikan oleh  Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan  Prof. Nunung Nuryartono yang diwakili Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan, Jelsi Natalia Marampa  saat  memberikan Keynote Speech pada Seminar Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, UI di Grand Sahid Jaya, pada Selasa, (23/1/2024).

Lebih lanjut  Jelsi menjelaskan bahwa dampak pajanan timbal pada kesehatan perlu menjadi perhatian kita bersama. Diperlukan dukungan dan komitmen semua pihak dalam upaya pengendalian timbal mulai dari aspek kebijakan sampai pengendalian pajanan timbal di masyarakat. Kolaborasi dalam skema pentahelix  antara pemerintah, organisasi/kelompok, akademisi, dunia usaha dan media sangat diperlukan  dalam upaya penanganan dan pencegahan pajanan timbal.

“Anak-anak sangat rentan terhadap efek racun timbal dan dapat menderita dampak buruk yang besar dan permanen terhadap kesehatan, terutama pada perkembangan otak yang mengakibatkan berkurangnya kecerdasan intelektual (IQ), perubahan perilaku seperti berkurangnya rentang perhatian dan peningkatan perilaku antisosial, serta berkurangnya pencapaian pendidikan,”  jelasnya.

Dalam upaya pengendalian dampak kesehatan akibat pajanan timbal diharapkan Adanya kebijakan/regulasi yang kuat yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pengendalian dampak kesehatan pajanan timbal; Dukungan K/L dalam pengendalian timbal dilakukan secara terkoordinasi yang dilakukan secara kolaborasi sesuai peran dan fungsi masing-masing K/L; Adanya kampanye dan edukasi secara massif melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat; Perlunya penguatan layanan masyarakat untuk memperoleh informasi dan fasilitas layanan kesehatan; Penguatan pembinaan dan pengawasan untuk penerapan aturan pengendalian pajanan timbal lingkungan dan gangguan kesehatan.

Diharapkan dari hasil kajian yang sudah dilaksanakan terutama dampak kesehatan akibat pajanan timbal pada anak di Pulau Jawa yang berupa pemaparan Kadar Timbal Darah (KTD) anak serta faktor – faktor determinannya dapat segera ditindaklanjuti oleh semua pihak.

Selanjutnya Jelsi mengapresiasi Kajian “Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal pada Anak di Pulau Jawa” dan berharap gambaran dari hasil studi memberikan pemahaman sekaligus langkah strategis yang harus segera diambil bersama. Evidence based ini akan sangat bermanfaat sebagai bagian dari upaya untuk memitigasi dan tindak lanjut kebijakan-kebijakan yang diperlukan.

Seminar tentang “Pengendalian Dampak Kesehatan Pajanan Timbal” diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, UI dan di hadiri oleh Dekan FK UI – Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH. MMB;  hadir sebagai pembicara PD. Dr. Med Stephan Böse-O’Reilly, M.PH – University Hospital, LMU Munich; Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur, Sp.Ok (K), PhD; Prof. Dr. dr. Antonius H Pudjiadi, Sp. A (K); dan Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D – Direktur SEAMEO CECCEP. (*)

Penulis: Desianti/Rls
Editor: Arthur

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Truk Kontainer Tercebur ke Dalam Kolam Makale di Tana Toraja

    Truk Kontainer Tercebur ke Dalam Kolam Makale di Tana Toraja

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Kecelakaan lalu lintas tunggal terjadi di Bundaran Kolam Makale, Tana Toraja, Kamis, 2 Mei 2024. Sebuah truk kontainer terjungkal dan masuk ke dalam kolam. Truk Mitsubishi Fuso dengan nopol DD 8952 DK yang dikemudikan oleh sopir bernama Hajir dan 1 kernet bernama Gusti berasal dari Pinrang dan hendak menuju Toraja Utara. Berdasarkan […]

  • Purna Bakti, 4 Perwira Polres Toraja Utara Dilepas dengan Upacara Pedang Pora

    Purna Bakti, 4 Perwira Polres Toraja Utara Dilepas dengan Upacara Pedang Pora

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Kepala Kepolisian Resor Toraja Utara, AKBP Yudha Wirajati melepas empat wisuda purna bakti Polri, Senin, 11 April 2021. Pelepasan empat perwira yang sudah memasuki masa purna bhakti dilaksanakan dalam upacara Wisuda Purna Bhakti yang digelar di halaman Mapolres Toraja Utara, Senin, 11 April 2021. Keempat perwira yang memasuki masa purna bakti tersebut, […]

  • Tari Pagellu Tua Diperlombakan pada Pekan Pemuda, Ayo Buruan Daftar

    Tari Pagellu Tua Diperlombakan pada Pekan Pemuda, Ayo Buruan Daftar

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Toraja Utara menggelar Pekan Pemuda dalam rangka menyongsong Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. Pekan Pemuda yang akan berlangsung mulai tanggal 25-30 Oktober 2021 itu, memperlombakan beberapa kegiatan olahraga dan seni. Dan salah satu yang menarik untuk diikuti oleh generasi muda Toraja adalah Lomba Tari Pagellu Tua. […]

  • Pencurian di Objek Wisata, Pukulan Berat Bagi Industri Pariwisata Toraja di Tengah Pandemi Covid-19

    Pencurian di Objek Wisata, Pukulan Berat Bagi Industri Pariwisata Toraja di Tengah Pandemi Covid-19

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Kondisi ekonomi selama masa pandemi Covid-19 cukup mengkhawatirkan. Sektor pariwisata, yang menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat Toraja, ikut terpengaruh. Pembatasan perjalanan maupun pelarangan berkumpul membuat sektor ini kena imbas. Meski begitu, masih banyak wisatawan – terutama domestik – yang berkunjung ke sejumlah objek wisata yang ada di Toraja. Ini menjadi harapan […]

  • Terapi Laser Pasca Operasi Katarak Kini Tersedia di RS Elim Rantepao

    Terapi Laser Pasca Operasi Katarak Kini Tersedia di RS Elim Rantepao

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    Pelayanan terbaru RS Elim Rantepao, yakni Laser Nd:YAG Kapsulotomi untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat Toraja. (foto: dok. istimewa). KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Rumah Sakit Elim Rantepao terus meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat Toraja. RS Elim Rantepao dengan bangga mengumumkan pelayanan terbaru berupa Laser Nd:YAG Kapsulotomi. Laser Nd:YAG Kapsulotomi adalah sebuah prosedur […]

  • BNNK Tana Toraja Ungkap Bandar Besar Jaringan Sidrap, Toraja Darurat Narkoba?

    BNNK Tana Toraja Ungkap Bandar Besar Jaringan Sidrap, Toraja Darurat Narkoba?

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Toraja sepertinya sudah benar-benar darurat narkoba. Betapa tidak, hanya dalam waktu 3 hari di bulan Februari 2023, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tana Toraja berhasil mengungkap dua kasus peredaran narkoba; dan salah satunya merupakan bandar besar jaringan Sidrap. Yang satunya, jaringan Walenrang. Lebih menyedihkan lagi, jaringan ini melibatkan warga lokal Toraja. Hal […]

expand_less