Sistem Buka Tutup Diberlakukan pada Lokasi Longsor di Jalan Nasional Enrekang-Toraja

KAREBA-TORAJA.COM, ENREKANG — Tanah longsor yang membuat badan jalan nasional poros Enrekang-Toraja ambruk di Kulinjang, Desa Tuara, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, menyusahkan banyak pihak.

Longsor terjadi sekitar pukul 01.00 Wita, Selasa, 9 Mei 2023 itu menyebabkan pergerakan kendaraan, baik dari arah Enrekang menuju Toraja maupun sebaliknya, mengalami penundaan. Antrean kendaraan hingga beberapa kilometer pun terjadi.

Pasca longsor, pihak-pihak terkait seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel, BPBD Kabupaten Enrekang, Polri dan TNI, sudah melakukan beberapa upaya untuk mencegah jalan tersebut putus total. Sehingga meskipun terjadian antrian panjang kendaraan, namun tetap bisa melintas di lokasi longsor, dengan ekstra hati-hati.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Enrekang, AKP Abdul Samad, dalam keterangannya, Selasa, 9 Mei 2023 sore, menjelaskan bahwa pihaknya memberlakukan sistem buka-tutup lalu lintas di lokasi longsor.

Baca Juga  Bawaslu Toraja Utara Ajak Insan Pers Bantu Pengawasan Masa Kampanye Pemilu

Sistem ini dilakukan karena situasi di lokasi longsor belum benar-benar stabil. Kemudian, badan jalan yang bisa digunakan hanya satu lajur. Itu pun para pengendara yang melintas diminta untuk berhati-hati dan waspada.

“Sistem buka-tutup kami berlakukan. Dimana kami mengizinkan 20 unit kendaraan melintas dari arah Toraja, lalu ditutup, kemudian 20 unit dipersilahkan dari arah Enrekang. Begitu seterusnya,” kata AKP Abdul Samad.

AKP Abdul Samad juga mengingatkan kepada semua pengendara yang melintas agar berhati-hati. Lalu, kepada pengendara yang ingin melintas melalui jalan alternatif, juga dipersilahkan. Jalan atau rute alternatif yang dimaksud adalam melalui rute Sidrap ke Palopo, lalu naik ke Rantepao, Toraja Utara. Demikian pula sebaliknya dari Toraja menuju Palopo, lalu ke Sidrap, ke Makassar. (*)

Baca Juga  Tersangka Dugaan Korupsi Proyek Jalan Bangkelekila - To'yasa, Toraja Utara, Ditahan

Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur

Komentar