Warga Rantepao Keluhkan Layanan Air PDAM, Ada yang Minta Dirutnya Mundur

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Sejumlah warga Kota Rantepao mengeluhkan layanan air dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum atau yang dulunya dikenal dengan PDAM Toraja Utara.

Pasalnya, aliran air ke rumah warga (pelanggan) tersendat, bahkan ada yang tidak mengalir sama sekali selama kurang lebih dua pekan terakhir.

Keluhan warga ini disampaikan melalui media sosial dan pesan whatsaapp ke redaksi Kareba Toraja.

Menjadi salah satu pelanggan yang terganggu pasokan air bersih, mantan anggota DPRD Toraja Utara dari Partai Golkar, yang pada Pemilu 2024 terpilih kembali melalui Partai Gerindra, Julianto Mapaliey bahkan meminta agar Direktur Utama (Dirut) PDAM mundur dan diganti saja.

“Dirut PDAM, mundur saja,” tulis Julianto.

Baca Juga  Diresmikan, Theofilus Minta Siswa Sekolah dan Mahasiswa Berkunjung ke Perpustakaan

Ungkapan kekecewaan politisi yang sering disapa Cuplis tersebut ditulisnya melalui akun Facebook miliknya pada Selasa, 12 Maret 2024. Seperti mendapat keran untuk ikut menyampaikan keluhan, banyak netizen (pengguna media sokial) yang masuk berkomentar di wall milik mantan anggota DPRD yang sering bersuara vokal ini.

Ada ungkapan yang paling menarik dari netizen yang berkomentar di wall FB milik Cuplis ini. “Musim hujan kok tidak ada air, bagaimana kalau musim kemarau?”

Direktur Perumda Air Minum Toraja Toraja Utara, Moses Padsing Limbongan yang dikonfirmasi KAREBA TORAJA, Rabu, 13 Maret 2024, mengakui, juga meminta maaf kepada para pelanggan yang terkena dampak perbaikan IPA Pasele dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga  Bupati dan Kwarcab Pramuka Tana Toraja Tanam 10 ribu Pohon Jalan Poros Salubarani-Rantelemo

“Ya, yang banyak mengeluh masuk minggu ketiga ini adalah wilayah Pasele, Jalan Kostan, Mesjid Raya, Bambu Kuning, GOR, Rante Pasele, dan BTL (Batuleleng),” terang Moses.

Menurut dia, ketidaklancaran aliran air untuk wilayah-wilayah yang disebut tersebut bukan sebuah kesengajaan dari PDAM. Tetapi karena masalah teknis yang perbaikan atau rehabilitasi total Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pasele

“IPA Pasele ini, sejak dibangun tahun 2006/2007 belum pernah perawatan besar, makanya rusak parah karena karat dan design bangunannya yang pengurasnya melayang,” terang Moses.

Karena kerusakannya sudah sangat parah, menurut Moses, perbaikan IPA Pasele ini butuh waktu yang relatif lama. Perumda Air Bersih Toraja Utara, kata dia, sudah sekitar 14 hari mengerjakan rehabilitasi IPA Pasele.

Baca Juga  Harga Tanah Mahal, Investor Ogah Tanam Modal di Toraja

Moses menegaskan bahwa Perumda Air Bersih Toraja Utara mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada untuk segera menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi IPA Pasele.

“Mohon dukungannya, semoga bisa selesai minggu ini,” pungkas Moses, sambil mempersilahkan wartawan untuk meninjau langsung proses pengerjaan rehabilitasi IPA Pasele. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar