KAREBA-TORAJA.COM, JAYAPURA — Jenazah Gabriella Maelani, tenaga kesehatan (nakes) asal Toraja yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, berhasil dievakuasi dari jurang, Jumat, 17 September 2021. Evakuasi dilakukan oleh Satgas Kolakops Korem 172/PWY.
Namun, jenazah Gabriella belum bisa diterbangkan ke Jayapura karena terkendala teknis helikopter Caracas. “Informasi yang kami terima ada kendala helikopter. Katanya ada bantuan helikopter dari Timika, tapi kita belum tahu, kapan jenazah ananda Gabriella diterbangkan ke Jayapura,” ungkap Desty Pongsikabe, tokoh masyarakat Toraja di Jayapura, Sabtu, 18 September 2021.
Desty mengatakan pihak keluarga sangat berharap jenazah Gabriella Maelani segera dievakuasi ke Jayapura agar dimakamkan dengan layak. “Harapan kita begitu, mudah-mudahan segera diterbangkan tanpa kendala,” kata Desty.
Dua Nakes Sudah Membaik
Sementara itu, dua tenaga medis asal Toraja lainnya, yang juga korban kekejaman teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin, 13 September 2021, sedang menjalani perawatan usai operasi pada Jumat, 17 September 2021 di RS Marthen Indey Jayapura.
Kedua tenaga kesehatan asal Toraja yang sedang menjalani perawatan medis itu, yakni Kristina Sampe Tonapa dan Katrianti Tandilangi’. Kristina diketahui berasal dari Buntao, Toraja Utara. Sedangkan Katrianti berasal dari Awa’ Tiromanda, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja.
“Kondisi kedua adik kita saat ini sudah makin membaik. Tadi sudah bisa makan setelah beberapa hari tidak makan. Memang masih dibantu keluarga. Tapi puji Tuhan, mereka berangsur membaik,” kata Desty.
Desty mengaku saat ini, dirinya bersama sejumlah keluarga dan kerabat masih berada di RS Marthen Indey mendampingi dan memantau perkembangan kesehatan kedua tenaga kesehatan tersebut.
“Tadi pagi, nakes yang jadi korban Kiwirok juga mendapat kunjungan kasih dan penguatan dari Kadis dan Sekreraris Dinas Kesehatan Propinsi Papua,” terang Desty.
Desty mengatakan, di RS Marthen Indey masih ada 5 tenaga kesehatan, terdiri dari 1 dokter dan 4 nakes yang dirawat. Sedangkan empat tenaga medis lainnya, sudah berkumpul dengan keluarganya di Jayapura. “Salah satunya Bapak Patra, tenaga medis asal Toraja yang kemarin juga dievakuasi. Setelah diobati dan dicek kesehatannya di RS Marthen Indey, beliau diperbolehkan rawat jalan dan bisa berkumpul dgn keluarganya di Jayapura,” urai Desty. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar