Singgung Adat Toraja dalam Stand Up Komedi, Komika Pandji Pragiwaksono Panen Kecaman dari Warga Toraja
- account_circle Arsyad Parende/Desianti
- calendar_month Ming, 2 Nov 2025
- comment 0 komentar

Screenshot dari video Pandji Pragiwaksono yang sedang membawakan stand up komedi menyinggung adat Toraja. (Dok. istimewah).
“Kalau benar video tersebut, sangat disayangkan, karena bisa merembet ke mana-mana. Apalagi dijadikan guyonan atau olok-olokan. Kita tunggu saja keterangan resmi dari yang bersangkutan,” ungkap Frederik Kalalembang seperti dilansir sejumlah media, Minggu, 2 November 2025.
Frederik, yang juga Ketua Ikatan Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IkaTNus) itu, lebih lanjut menyatakan pihaknya berencana mengundang Pandji untuk memberikan klarifikasi secara langsung agar duduk persoalan ini dapat dipahami dengan benar dan tidak menimbulkan salah tafsir di kalangan masyarakat luas.
“Rencananya saya akan mengundang yang bersangkutan untuk klarifikasi apa sebenarnya yang dimaksud, supaya tidak salah penafsiran bagi orang yang awam. Tidak ada orang Toraja menjadi miskin karena menghargai leluhurnya dan memegang teguh adat,” tegas Frederik.
Tanggapan juga muncul dari Benyamin Ranteallo, Ketua Tongkonan Adat Sangtorayan. Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Pandji Pragiwaksono, Lembaga Tongkonan Adat Sangtorayan menyatakan sangat prihatin dan menyayangkan pernyataan Pandji Pragiwaksono.
Menurut Benyamin, pernyataan Pandji Pragiwaksono itu bukan hanya keliru dan menyesatkan, tetapi menyakiti harga diri dan kehormatan adat Toraja yang telah diwariskan secara turun temurun dan menjadi bagian dari peradaban Nusantara.
Benyamin menjelaskan bahwa tradisi Rambu Solo’ bukanlah pesta untuk membuang-buang harta, tetapi ritual sakral sebagai penghormatan terakhir kepada arwah leluhur yang mencerminkan kasih sayang, gotong-royong, dan kepercayaan masyarakat Toraja terhadap kehidupan setelah kematian.
“Dibalik upacara itu ada nilai sosial, solidaritas keluarga, tolong-menolong, serta pembagian rezeki melalui daging kepada masyarakat,” terang Benyamin.
- Penulis: Arsyad Parende/Desianti
- Editor: Arthur

Saat ini belum ada komentar