KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Rantepao merupakan Kecamatan dengan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak dari semua kecamatan yang ada di Kabupaten Toraja Utara.
Hingga pertengahan Juni 2022, jumlah kasus DBD yang tecatat di wilayah kerja Puskesmas Rantepao sebanyak 56 kasus. Dari jumlah itu, satu pasien diantaranya, meninggal dunia.
Sedangkan total kasus DBD se-Kabupaten Toraja Utara, sesuai data yang diperoleh kareba-toraja.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara sebanyak 108. Jumlah ini merupakan data bulan Januari hingga tanggal 18 Juni 2022.
Dari data Dinas Kesehatan juga diperoleh informasi bahwa jumlah korban meninggal dunia dari Januari hingga 18 Juni 2022 sebanyak 2 orang. Satu orang di Kecamatan Rantepao. Satu orang lainnya dari Bolu, Kecamatan Tallunglipu.
Jumlah kasus ini meningkat tajam jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021 yang lalu. Tahun lalu, hingga akhir bulan Juni, Dinas Kesehatan mencatat 46 kasus DBD.
Tetapi jumlah korban meninggal, sama, yakni dua orang, baik tahun lalu maupun tahun ini di periode waktu yang sama. Jadi selama dua tahun ini, sudah ada 4 warga Toraja Utara yang meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara, Elisabeth, yang hendak dikonfirmasi terkait peningkatan jumlah kasus DBD pada paruh pertama tahun 2022 ini, tidak berada di tempat.
BERITA TERKAIT: Kerja Bersama Melawan Demam Berdarah di Toraja Utara
“Ibu (Kadis) sedang perjalanan ke luar kota, Makassar,” ujar seorang pegawai di Dinas Kesehatan, Senin, 20 Juni 2022.
Fogging Massal
Melihat perkembangan kasus DBD yang semakin menanjak dari hari ke hari, sejumlah organisasi gereja dan masyarakat tergerak untuk membantu pemerintah melakukan upaya-upaya pencegahan wabah DBD ini. Salah satunya adalah dengan melaksanakan fogging massal di sejumlah kelurahan di Rantepao dan Tallunglipu.
BERITA TERKAIT: 56 Kasus, 1 Meninggal, Demam Berdarah di Rantepao Makin Gawat
Gerakan fogging massal yang dimotori oleh Crisis Centre Gereja Toraja, PMTI, dan Yayasan Kami Peduli, itu sudah dimulai sejak Sabtu, 18 Juni 2022. Gerakan ini membawa angin segar bahwa pemberantasan penyakit Demam Berdarah bukan hanya tugas pemerintah semata. Tapi tugas kita bersama.
“Hari ini (Senin, 20 Juni 2022), kita bergerak lagi untuk melakukan fogging. Kegiatan ini akan berlangsung selama 6 hari,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), Brikken L. Bonting. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar