Setelah Dirobohkan, Kawasan Pertokoan Rantepao Lama Akan Dijadikan Ruang Terbuka Hijau

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pemerintah Kabupaten Toraja Utara merobohkan ruko-ruko yang berada di komplek pertokoan lama Rantepao, Selasa, 2 Maret 2021.

Proses pembongkaran bangunan yang sudah berusia kurang lebih 46 tahun tersebut dilakukan 400-an aparat gabungan Satpol PP, Polri, TNI, dan Pemadam Kebakaran. Dua unit alat berat dikerahkan untuk merobohkan bangunan ikonik yang terletak di tengah Kota Rantepao tersebut.

Dalam keterangan pers kepada wartawan beberapa waktu sebelum bangunan itu dibongkar dan dirobohkan, Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan menegaskan pemerintah akan melakukan rervitalisasi terhadap kawasan tersebut. Lokasi pertokoan lama akan dijadikan ruang publik atau ruang terbuka hijau (RTH).

Pernyataan itu diperkuat lagi oleh Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskomifo) Toraja Utara, Anugerah Yaya Rundupadang, yang dikonfirmasi di sela-sela kegiatan pembongkaran bangunan pertokoan, Selasa, 2 Maret 2020.

Baca Juga  Jelang Penutupan, Begini Perolehan Medali (sementara) Kontingen Tana Toraja dan Toraja di Porprov XVII Sulsel

“Untuk tahap awal, lokasi ini akan dijadikan ruang terbuka publik dan taman kota yang merupakan bagian  dari ruang terbuka hijau (RTH) Kota Rantepao,” ujar Yaya.

Tahap selanjutnya, kata dia, kawasan ini akan ditata sebagai landmark Kota Rantepao. Adapun bangunan landmark tersebut berupa alun-alun kota.

“Kemudian, apakah akan dijadikan wilayah ekonomi komersil atau yang lain, tergantung kebijakan pemerintahan yang baru,” terang Yaya.

Sebelumnya, pada Kamis, 22 November 2019, pemerintah Kabupaten Toraja Utara telah menandatangani naskah kerjasama dengan pihak swasta, yakni PT Golda Begin Sejahtera dalam proyek pengembangan kawasan Art Centre Terintegrasi dengan sistem BOT (Build Operate Transfer).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan dengan Direktur Golda Begin Sejahtera, Golda Titing dilakukan di Hotel Misiliana Rantepao dan disaksikan oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Baca Juga  Selain Langka, Harga Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp 45.000 di Toraja

Dalam MoU tersebut, kawasan Art Center dan pertokoan lama direncanakan menjadi sebagai pusat perbelanjaan dan pusat kuliner berbasis umum. Juga ada kerajinan rakyat dan tenunan rakyat akan  turut dipamerkan di Toraja Dream Plaza bertaraf internasional.

“Kabupaten Toraja Utara diharapkan menjadi sektor andalan pengembangan pariwisata di Sulawesi Selatan, diyakini apabila plaza ini terbangun maka sektor ekonomi kerakyatan akan terbuka luas,” ujar Kalatiku, usai penandatangan MoU tersebut. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar