Senni: Beruntung Miliki JKN, Rangkaian Pengobatan Maag Kronis Dapat Teratasi

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Dyspesia atau sering disebut dengan sakit maag terkadang membutuhkan waktu dalam proses penyembuhannya. Seringkali penderita sakit maag harus melakukan pengobatan lebih dari satu kali.

Hal tersebut seperti yang dialami oleh Senni Pairunan (34), seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara. Ia membagikan pengalaman menggunakan JKN untuk pengobatan sakit maag yang dideritanya saat ditemui oleh Tim Jamkesnews di Puskesmas Tallunglipu, akhir November lalu.

“Pernah dirawat beberapa kali karena sakit maag di Rumah Sakit Elim dan juga Rumah Sakit Sinar Kasih, juga di Puskesmas ini (Puskesmas Tallunglipu-red) semuanya ditanggung BPJS Kesehatan dan tidak ada biaya yang dikeluarkan. Saya sangat beruntung dan senang merasakan banyak manfaat dari BPJS Kesehatan ini,” katanya.

Senni juga menceritakan pengalaman pertamanya berobat tanpa menggunakan kartu JKN. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya transformasi mutu layanan yang digalakkan BPJS Kesehatan yang semakin mempermudah para penerima manfaat JKN agar lebih cepat dan mudah dalam mengakses layanan kesehatan.

Baca Juga  Cegah Kebakaran Hutan, Warga Diimbau Hindari Pembukaan Lahan dengan Cara Dibakar

Proses administrasi pendaftaran yang cepat serta layanan kesehatan prima yang diberikan tentu membuat dirinya merasa puas, cukup menunjukkan KTP atau KIS Digital pada Aplikasi Mobile JKN. Diakui juga olehnya, tidak ada perbedaan yang ia terima sebagai pasien dari peserta BPJS Kesehatan dengan pasien umum lainnya, hal ini juga menunjukan wujud transformasi mutu layanan yang setara.

“Kebetulan hari ini saya mau periksa kembali, karena perut sudah terasa sakit dan kartu BPJS saya hilang, untungnya tadi mendaftar di loket pendaftaran puskesmas dan cukup hanya menunjukan KTP saja sudah bisa berobat dan tanpa harus menunjukan kartu BPJS lagi,” imbuhnya.

Petugas puskesmas juga menyarankan untuk menggunakan Aplikasi Mobile JKN, selain dapat mengakses KIS Digital, ia juga dapat melihat status kepesertaan dalam kondisi aktif ataupun tidak. Terutama bagi ia yang sering menggunakan JKN untuk berobat, ia dapat memanfaatkan fitur antrean online yang akan sangat membantu untuk mengakes layanan di faskes dan mempercepat waktu tunggu.

Baca Juga  Bupati Tana Toraja Pantau Pelaksanaan ANBK Tingkat SMP

Proses pengobatan yang dilalui oleh Senni ternyata tidak berhenti dalam satu kali pengobatan saja. Dalam beberapa waktu terakhir ini ia mengungkapkan sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Dirinya berharap agar secepatnya pulih dan dapat beraktivitas kembali secara maksimal seperti sedia kala.

“Untuk sakit perut ini saya sudah beberapa kali melakukan pengobatan dan semuanya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga tidak lagi ada biaya di puskesmas atau rumah sakit. Dokter dan perawat yang menangani juga baik dan pelayanan ramah, mereka berusaha membantu kesembuhan saya,” katanya.

Senni juga berharap agar pemerintah tetap membantu pengobatan dirinya melalui Program JKN, dimana saat ini ia dan keluarga terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia menambahkan sangat penting terdaftar peserta JKN. Diakuinya tidak harus dalam kondisi sakit, yang terpenting dengan menjadi peserta JKN, ia sudah menyediakan perlindungan bagi dirinya dan keluarga.

Baca Juga  Pertama di Toraja, Festival Layang -layang Akan Digelar Maret 2023

Ia juga berharap seluruh masyarakat yang kurang mampu dapat merasakan manfaat dari program ini, tentunya dengan bantuan iuran yang lebih meluas dari pemerintah.

“Semoga pemerintah semakin meningkatkan layanan kesehatan yang sudah cukup baik ini dan memberikan bantuan iuran kepada yang berhak. Kami berharap program ini juga dapat berjalan dengan lancar sehingga semakin banyak orang yang ikut dan tertolong. Kalau tidak pakai BPJS Kesehatan tentu banyak masyarakat yang merasa sulit untuk berobat,” pungkas Senni. (*)

Penulis: Arsyad Parende/Rls
Editor: Arthur

Komentar