Anggota DPRD Sidrap “Belajar” Pengelolaan Pariwisata ke Tana Toraja

KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Komisi II DPRD Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menggelar kunjungan kerja ke Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Tana Toraja, Selasa, 9 Maret 2021.

Kunjungan kerja ini dalam rangka melihat lebih dekat cara pemerintah Kabupaten Tana Toraja, khususnya Dinas Pariwisata, dalam mengelolah pariwisata Tana Toraja sebagai penyumbang utama pendapatan asli daerah (PAD).

Di hadapan Wakil Ketua III dan anggota Komisi II DPRD Sidenreng Rappang, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tana Toraja, Rospita Napa’ menguraikan potensi pariwisata Tana Toraja sebagai Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.

Rospita Napa’ juga memaparkan potensi Pariwisata Tana Toraja yang dikelola dengan pendekatan kawasan, yakni Kawasan Timur dengan suguhan destinasi adat dan budaya, Kawasan Tengah dengan suguhan destinasi religi, dan Kawasan Barat dengan suguhan wisata alam.

Baca Juga  Dukung “DYLAN”, Begini Pesan JFK untuk Masyarakat Toraja Utara

Selain itu, Rospita Napa’ menjelaskan berbagai item destinasi wisata, mulai dari wisata alam dengan suguhan ari terjun, Padang Savana Ollon, agrowisata Pango-Pango, olahraga arung jeram (rafting), permandian alam Tilanga, dan pemandian air panas Makula.

“Untuk destinasi wisata budaya, Tana Toraja menawarkan ritual Rambu Tuka’, Rambu Solo’ dan ritual tradisional. Sedangkan untuk Situs purbakala, Tana Toraja menawarkan wisata Tongkonan, Papa Batu, Liang, Pessilliran (kuburan bayi) , Menhir, Tau-Tau , Erong, dan sebagainya,” urai Rospita.

Sedangkan untuk destinasi seni budaya, Tana Toraja menawarkan atraksi ma’badong, ma’dondi/sengo, ma’nani, ma’gellu, ma lambuk, dan lain sebagainya. Dan untuk destinasi religi, Tana Toraja menawarkan destinasi wisata buatan berupa patung Kristus Memberkati di Kawasan Objek Wisata Burake dengan titian adrenalin (jembatan kaca).

Baca Juga  Semprot Disinfektan di Kampus Akbid Sinar Kasih, Polisi Gunakan Water Canon

“Dan sektor yang tak kalah pentingnya di Toraja adalah sektor perkebunan kopi sebagai potensi wisata dan pertanian Tana Toraja,” jelas Rospita.

Rospita mengatakan pariwisata di Kabupaten Tana Toraja dikelola secara terintegrasi dengan semua pihak, dimana Dinas Pariwisata untuk promosi wisata, Bapenda untuk pengelolaan karcis, Dinas Budaya untuk story telling setiap objek, PUPR untuk infrastruktur, Bappeda untuk perencanaan, Dinas Perhubungan untuk sarana Mobilitas, dan Keamanan oleh Satpol PP, TNI dan Kepolisian.

“Pengembangan Pariwisata di Tana Toraja juga didukung oleh berbagai pihak sarana penunjang seperti Bandara Toraja, homestay (rumah adat) dan hotel, restoran dan hiburan, serta Rumah sakit (Lakipadada, Sinar Kasih, Fatimah, dan Klinik Harapan Bunda),” katanya.

Baca Juga  Diduga Korupsi Dana Desa, Kepala Lembang Sangpeparikan, Kecamatan Mappak, Ditahan

Sebagai penutup, Rospita Napa’ memaparkan peningkatan PAD pada sektor pariwisata Tana Toraja, yakni dari angka Rp 253 juta pada tahun 2014 hingga mencapai Rp 5,3 miliar pada tahun 2019.

Sementara itu, Kasman, SH selaku Wakil Ketua III DPRD Sidrap dalam paparannya menyampaikan tujuan kunjungan ke Tana Toraja ini dalam rangka konsultasi pengelolaan Pariwisata dalam mendukung peningkatan PAD.

“Sidrap sedang menggenjot pariwisata, meski sektor pertanian adalah potensi unggulan kami,” kata Kasman.

Dalam pertemuan tersebut, Dinas Pariwisata Kabupaten Tana Toraja dan DPRD Kabupaten Sidrap juga berdiskusi tentang strategi peningkatan PAD selama Pandemi Covid-19 dan metode pelibatan UMKM dan ekonomi kreatif dalam mendukung sektor pariwisata. (*)

Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur

Komentar