Mayat Tak Utuh yang Ditemukan di Bonggakaradeng Diautopsi
- account_circle Admin Kareba
- calendar_month Jum, 28 Apr 2023

Tim dari Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sulsel melakukan autopsi terhadap mayat tanpa kepala yang ditemukan di sungai di Bonggakaradeng, Jumat, 28 April 2023. (AP/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Setelah 21 hari disimpan di RSUD Lakipadada pasca ditemukan pada 16 April 2023, mayat tanpa identitas yang ditemukan di Tambolang, Lingkungan Buttu Kou, Kelurahan Rettebuttu, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja, akhirnya diautopsi oleh Tim dari Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jumat, 28 April 2023.
Autopsi dilakukan untuk mengetahui identitas serta penyebab kematian dari mayat yang ditemukan dalam kondisi tak utuh tersebut.
Untuk diketahui, sesosok mayat tanpa kepala dan jari kaki ditemukn di aliran Sungai Sa’dan, tepatnya di Tambolang, Kelurahan Rette Batu, Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja, Minggu, 16 April 2023.
Pasca penemuan mayat tersebut, ada dua keluarga yang datang melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka, termasuk keluarga dari Stoner Samen, remaja berusia 16 tahun, warga Sadan Malimbong yang diduga lompat ke Sungai Sa’dan di daerah Kakondongan, Kecamatan Tallunglipu, pada Kamis, Kamis, 30 April 2023.
“Hari ini telah dilakukan autopsi terhadap mayat tanpa identitas yang ditemukan di Bonggakaradeng. Adapun tindakan yang dilakukan adalah mengambil sampel DNA untuk nantinya disesuaikan dengan warga yang merasa kehilangan keluarga. Dalam proses autopsi diketahui sementara bahwa jenis kelamin sosok mayat tersebut adalah laki laki,” terang Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP S. Ahmad di sela-sela pendampingan tim dokter melakukan autopsi di RSUD Lakipadada, Jumat, 28 April 2023.
Dijelaskan, mayat tersebut juga dilakukan pengambilan sampel DNA terhadap warga yang melaporkan kehilangan keluarga yang nantinya akan disesuaikan di laboratorium.
“Tadi juga telah dilakukan pengambilan sampel DNA terhadap warga yang merasa kehilangan keluarga, namun untuk menentukan hasilnya itu butuh waktu dan menunggu hasil dari tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel,” jelas AKP Ahmad.
Dia menyebut, ada dua warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka ke polisi. Satu berasal dari Palesan, Kecamatan Rembon dan yang satunya lagi dari Tagari, Toraja Utara.
“Tetapi yang diambil DNA-nya untuk perbandingan adalah keluarga yang dari Toraja Utara,” terang AKP Ahmad. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
- Penulis: Admin Kareba
Saat ini belum ada komentar