PLTA Malea Kucurkan CSR Senilai Rp 8 Miliar, Program Penghijauan Paling Minim Perhatian
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 31 Des 2022

PLTA Malea yang terletak di Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja. (Foto: dok. Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — PT Malea Energy, operator Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Malea di Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, baru saja merilis besaran dana CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan.
Data besaran dana CSR tersebut disampaikan langsung Pimpinan PT Malea Energy, Victor Datuan Batara kepada sejumlah wartawan di Depot 99 di Rantelemo, Makale Utara, Kamis, 29 Desember 2022.
Victor Datuan Batara menyebut sejak PT Malea beroperasi hingga saat ini, sedikitnya sudah Rp 8 millyar anggaran telah digelontorkan untuk program CSR.
Anggaran tersebut terbagai dalam beberapa sektor yang terdiri dari 25 program sasaran, mulai dari infrastruktur jalan dan jembatan, instalasi air bersih, sarana pendidikan, kegiatan kepemudaan, sarana ibadah, sembako, bak, dan kendaraan sampah.
Namun dari 25 program sasaran tersebut, tidak ada satu program yang menyasar soal reboisasi (penghijauan). Padahal PT Malea adalah perusahaan pembangkit listrik tenaga hidro yang memanfaatkan sumber daya alam berupa aliran air Sungai Sa’dan.
Data menyebutkan bahwa kondisi air sungai Sa’dan pada waktu-waktu tertentu terlihat sangat coklat sehingga diduga air sungai Sa’dan bercampur dengan lumpur yang menimbulkan kecurigaan telah terjadi kerusakan lingkungan pada hulu sungai Sa’dan.
Pemberitaan sebelumnya tentang banyaknya sampah dan endapan lumpur yang tertampung di pintu penyaringan bendungan air PLTA Malea juga menjadi salah satu bukti adanya kerusakan lingkungan sepanjang aliran sungai Sa’dan.
Selain itu, pada musim hujan kenaikan air sangat tinggi hingga merusak fasilitas PT Malea juga pernah terjadi, semua ini menjadi bukti adanya kerusakan lingkungan di hulu Sungai Sa’dan.
Tentu kerusakan ini harus menjadi perhatian PT Malea sebagai perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam Sungai Sa’dan.
Dikonfirmasi soal minimnya program reboisasi (penghijauan) untuk sungai Sa’dan, Victor Datuan Batara tak menampik.
“Bukan tidak ada dek, selama ini sudah ada namun skalanya masih kecil dan masih sifatnya partisipan, artinya dukungan PT Malea untuk penghijauan itu dilakukan ketika ada kelompok pemuda yang hendak menggelar kegiatan penghijauan lalu PT Malea membantu dari segi dana,” terang Victor.
Victor mengaku untuk program CSR kedepan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus untuk program penghijauan sebisa mungkin dilakukan dalam skala yang besar agar benar-benar bisa terasa manfaatnya. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar