Jenazah 2 Guru Korban Penembakan KKB Papua Disambut Isak Tangis Keluarga di Toraja

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Jenazah dua orang guru yang meninggal karena ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, 8-9 April 2021 yang lalu, tiba di kampung halamannya di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin, 12 April 2021.

Jenazah kedua orang guru yang mengabdi di pedalaman Papua ini disambut isak tangis histeris keluarga, kerabat, dan warga yang sudah menanti. Penjemputan kedua jenazah itu juga dilakukan ribuan keluarga dan kerabat, saat tiba di Rantepao, ibu kota Kabupaten Toraja Utara.

Jenazah Yonatan Renden, 27 tahun, tiba di kampungnya di Akung, Lembang Batulimbong, Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara. Sedangkan jenazah Oktavianus Rayo, Lembang Sa’dan Pebulian, Kecamatan Sa’dan, Toraja Utara.

Baca Juga  Jenazah Warga Toraja yang Dibunuh di Yahukimo Dipulangkan ke Kampung Halaman

Dua orang guru asal Toraja itu ditembak KKB dalam waktu dua hari, Kamis dan Jumat, 8-9 April 2021.

Penembakan pertama pada Kamis, 8 April 2021, menyebabkan seorang guru sekolah dasar bernama Oktavianus Rayo, 40 tahun, meninggal dunia. Pada Kamis, 9 April 2021 pagi, seorang guru SMP bernama Yonatan Renden, juga ditembak KKB.

Ribuan keluarga dan kerabat menyambut kendatangan jenazah Yoanatan Renden. Isak tangis keluarga pecah saat jenazah guru SMP di Beoga Papua ini tiba di Tongkonan Ra’bi, Lembang Batulimbong, Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara.

Almarhum Oktovianus meninggal dunia di kediamannya setelah ditembak, sedangkan Yonatan dinyatakan meninggal dunia di Puskemas Beoga sesaat setelah dievakusi dari rumahnya di dekat Bandara Beoga.

Baca Juga  KKB Serang Pekerja Puskesmas di Ilaga, Papua, 4 Warga Sipil Asal Toraja Jadi Korban

Selain menembak dua orang guru, KKB, yang menurut klaim polisi,dipimpin oleh Nau Waker tersebut, juga membakar tiga sekolah yakni SD, SMP dan SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar