Cerita Sedih Penerima Kartu Bansos di Tana Toraja, Ternyata Isinya Kosong
- account_circle Redaksi
- calendar_month Jum, 7 Okt 2022

Kartu Bansos dan buku tabungan atas nama Marce Tangke Lembang, yang tidak pernah terisi sejak diterbitkan setahun yang lalu hingga saat ini. (AP/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Seorang Kepala Rumah Tangga yang tinggal Sarre Maruang, Kelurahan Lion Tondok Iring, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja mengisahkan cerita memilukan terkait bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.
Bantuan sosial pemerintah yang sedianya disambut dengan suka cita dan bahagia karena bisa membantu meringankan beban keluarga, ternyata tidak bagi keluarga Sandy Pappang Linggi.
Kartu Bansos dari pemerintah untuk keluarga Sandy Pappanglinggi yang diterima atas nama istrinya, Marce Tangke Lembang, ternyata isinya kosong, sejak Oktober 2021 hingga Oktober 2022.
Berdasarkan ciri-ciri kartu yang diterima oleh keluarga Sandy Pappanglinggi, bantuan yang diterimanya adalah jenis Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang mana aturannya kartu akan diisi saldo sebesar Rp 200 ribu/bulan, lalu digesek di e-warung yang telah ditentukan, dan penerima akan mendapatkan bantuan dalam bentuk kebutuhan pokok.
Sandy mengaku kartu bansos tersebut diterima sejak Oktober 2021, namun sampai sekarang (Oktober 2022) kartu ini tidak pernah ada isinya.
“Setiap tetangga kami pergi menerima bantuan, kami juga ikut, tapi saldo di kartu kami selalu kosong,” cerita Sandy Pappanglinggi, Kamis, 6 Oktober 2022
Ditanya, apakah sudah pernah dilaporkan masalah ini ke pemerintah setempat, Sandy mengaku sudah dilaporkan.
“Sudah pernah dilapor Pak, tapi nabilang sabar miki’ nanti kita informasikan ke dinas terkait,” kata Sandy.
Sandy mengaku pada bulan Maret 2022 lalu, dirinya juga pernah menanyakan langsung masalah ini ke pihak Bank Mandiri, namun pihak Bank mengaku nama dalam kartu sudah meninggal dunia menurut data yang ada, sementara Sandy mengaku istrinya masih hidup.
Plt. Kepala Dinas Sosial Tana Toraja, Adriana Saleng yang dikonfirmasi terkait aduan ini, mengatakan berdasarkan koordinasi antara pihaknya dan pihak bank, pihak bank mengakui jika memang tidak ada saldo yang masuk dari pusat ke rekening istri Sandy Pappanglinggi.
Meski begitu, Adriana Saleng menampik jika di sistem Data Terpadu Keluarga Sejahtera (DTKS) terbaca pernah ada saldo masuk.
Ditanya soal mengapa kartu tersebut dibagikan ke warga jika memang tidak ada saldonya, Adriana Saleng mengaku pembagian kartu di tahun itu, bukan dilakukan oleh pihaknya.
“Dulu, Kartu Sembako/Bansos, masih bukan kami yang fasilitasi, sekarangpun jika ada Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari pihak Bank, sebelum ada datanya dalam BNBA (By Name By Address) kami tolak untuk disalurkan,” jelas Adriana Saleng. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar