KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Politisi Partai Golkar, yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan menyatakan dirinya kemungkinan besar tidak lagi mencalonkan diri menjadi anggota DPRD.
Namun di sisa masa jabatannya yang masih dua tahun lagi, JRM, sapaan akrabnya berjanji menyelesaikan janji-janji politiknya kepada konstituen, terutama di bidang infrastruktur.
“Kalau untuk ke DPRD Sulsel lagi, mungkin tidak lagi. Tapi saya akan berusaha semampu saya untuk menyelesaikan janji-janji politik saya kepada konstituen (masyarakat Tana Toraja dan Toraja Utara), terutama menuntaskan sejumlah proyek infrastruktur di dua kabupaten ini,” terang JRM, saat bincang-bincang dengan wartawan di Makale Utara, Jumat, 23 Desember 2022.
Adapun janji dan perjuangan yang belum tuntas, diantaranya pembangunan jalan Mebali-Kaduaja, Jembatan Talondo di Kecamatan Gandangbatu Sillanan, pembangunan jalan poros Simbuang-Mappak, Juga pembangunan jalan poros Passobo-Matangli-Masuppu hingga ke batas Kabupaten Pinrang.
Kemudian, jalan poros Rantepao-Sa’dan-Batusitanduk, Rantepao-Tikala-Pangala’-hingga batas Sulbar, dan jalan poros Tedong Bonga-Buntao-Rantebua-Bastem-Bua.
Dia mengatakan, dalam menjalani karir politiknya, dirinya selalu berkoordinasi dan melaksanakan amanah Partai Golkar; yang salah satunya adalah mengarahkannya untuk berjuang di level yang lebih tinggi, yakni DPR RI.
“Pilihan saya tinggal dua, mau caleg di DPR RI atau calon Bupati Tana Toraja,” katanya.
“Yang pasti, kita akan lihat perkembangan ke depan. Tentu saya akan terus berkomunikasi dengan partai, juga hasil survey yang kami lakukan,” ujarnya lebih lanjut.
Untuk menentukan salah satu dari dua pilihan yang ada, JRM menyatakan dirinya akan bertanya dan meminta restu dari keluarga besarnya terlebih dahulu. Karena baginya, apapun langkah politik yang dilakukan, jika tidak didukung oleh keluarga besarnya, itu akan sia-sia.
“Akhir tahun nanti rencananya saya akan mengumpulkan keluarga untuk membicarakan hal ini. Kita akan lihat bagaimana pendapat, saran, dan masukan dari keluarga,” kata JRM.
Dari antara dua pilihan politik ini, lanjut JRM, dirinya menginginkan hasil politik yang damai dan happy ending. Dirinya tak mau konflik Pilkada tahun 2010 di Tana Toraja terulang kembali. Itu sejarah yang kelam.
“Politik itu mestinya dilakukan dengan hati yang gembira dan mendapatkan hasil yang menggembirakan pula. Jangan sampai hanya karena politik, kita saling gontok-gontokan,” tegas Wakil Ketua Komisi D DPRD Sulsel ini. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar