Jasa Pengiriman Shopee Express Rantepao Dikeluhkan, Pelanggan Merasa Dirugikan
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month Sel, 9 Des 2025
- comment 0 komentar

Kantor SPX di Jalan Poros Rantepao-Bolu, Toraja Urara. (AP/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Seorang warga Rantepao Toraja Utara bernama Mustika Aulia Perdana menyampaikan kekecewaannya terhadap layanan jasa pengiriman paket Shopee Express (SPX) Rantepao Toraja Utara.
Kepada KAREBA TORAJA, Mustika Aulia mengaku dirugikan dengan layanan SPX Rantepao yang tidak profesional dalam melakukan pelayanan.
Mustika menceritakan, kekecewaannya bermula saat memesan paket yang dikirim melalui jasa pengiriman SPX Rantepao dimana paket tersebut berkaitan dengan mata pencaharian keluarganya.
Paket tersebut berisi kapsul kosong salah satu kelengkapan utama untuk obat tradisional dimana banyak pelanggan yang menunggu dan bergantung dengan obat tersebut.
Namun hingga melewati batas waktu pengantaran, paket tak juga sampai ditujuan.
“Padahal paket sudah lama berada di gudang SPX Rantepao. Kurir sudah dihubungi berkali-kali, namun sifatnya cenderung apatis,” keluh Mustika Aulia.
Mustika Aulia menyebut jika di aplikasi Shopee, paket tersebut sedang diantar dan sudah ditunggu namun tak kunjung datang dan tidak ada konfirmasi dari kurir.
Bahkan yang lebih mengecewakan, kata Mustika, adalah tiba-tiba status paket di aplikasi diubah menjadi “pengiriman ditunda”dengan keterangan seolah-olah penundaan tersebut berasal dari pihak Mustika Aulia sebagai penerima.
“Yang lebih fatal, pihak SPX Rantepao melampirkan bukti palsu, seolah-olah saya yang menunda pengiriman, padahal mereka sama sekali tidak menghubungi saya dan tidak datang ke alamat saya. Ini jelas merupakan bentuk pemalsuan keterangan yang sangat merugikan saya,” tutur Mustika Aulia.
Mustika Aulia menuding upaya penundaan ini dilakukan secara sengaja agar paket tersebut direturn kembali ke toko sehingga tidak perlu diantar ke pelanggan.
“Akibat dari kejadian ini, bukan hanya saya dan keluarga yang dirugikan, tetapi juga merugikan para pelanggan kami yang sangat membutuhkan obat tersebut. Ini jelas menghambat mata pencaharian orang lain dan merugikan banyak pihak,” sesal Mustika.
Sementara itu, pihak SPX Rantepao, Toraja Utara yang dikonfirmasi, Senin, 8 Desember 2025 terkait keluhan pelanggan, mengakui adanya keterlambatan pengiriman paket.
“Memang sekarang lagi overload karena bulan Desember. Di Gudang kami banyak paket yang menumpuk. Tentu kami harus utamakan pemesanan hari sebelumnya,” jelas Dika, Kurir Operator SPX Rantepao.
Dika mengaku memang sulit jika hari ini paketnya sampai dan harus diantar hari ini ke pelanggan. “Kemampuan kita juga terbatas, apalagi cuaca kurang mendukung,” katanya.
Dika mengatakan, untuk paket dengan sistem pengiriman standar akan lebih lama dari biasanya, sehingga jika memang paketnya urgent dan paketnya mau cepat sampai memang harus menggunakan sistem pengiriman express.
Terkait tuduhan penundaan pengiriman secara sepihak oleh pihak SPX tanpa konfirmasi ke pelanggan, Dika memastikan bahwa penundaan itu bukan oleh pelanggan.
“Jadi kurir kalau tidak sampai waktunya saat pengantaran, dia akan kembalikan paket ke gudang dan disitulah sistem akan mengecek dan secara otomatis akan tertulis ditunda,” urai Dika.
Dika mengatakan bahwa itu bukan penundaan secara sepihak tapi memang oleh sistem yang bertujuan menyampaikan ke pelanggan bahwa paket tersebut tertunda pengantarannya.
Dika menjelaskan bahwa tidak ada paket yang ditunda pengantarannya sampai paket tersebut direturn kecuali kurir sudah 3 kali mengantar dan tidak direspon atau tidak dibayar atau menunda pembayaran. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur

Saat ini belum ada komentar