Unjuk Rasa; Salah Satu Cara Penyampaian Aspirasi di Era Demokrasi
- account_circle Redaksi
- calendar_month 3 jam yang lalu
- visibility 55
- comment 0 komentar

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen pemuda dan mahasiswa di Makale, Tana Toraja. (Foto: dok. siswa).
Tulisan ini merupakan tugas deskripsi, mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh beberapa siswa SMA Negeri 1 Tana Toraja
Identifikasi
Gelombang aksi demonstrasi yang melanda Tana Toraja, lebih tepatnya di Kota Makale, sepanjang tahun 2025, menjadi penanda adanya dinamika sosial-politik yang bergejolak di wilayah tersebut. Berbagai kelompok terlibat dalam aksi ini, mulai dari mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Aksi Mahasiswa Toraja (KAMT) dan Gerakan Solidaritas Mahasiswa Toraja (Gasmator), hingga Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Makale (AMPPM). Meskipun dilatarbelakangi isu yang berbeda, demonstrasi-demonstrasi ini memiliki benang merah yang sama, yaitu tuntutan akan transparansi, keadilan, dan perbaikan kebijakan pemerintah daerah.
Deskripsi Bagian
Salah satu aksi demonstrasi yang terjadi adalah Aksi KAMT pada September 2025. Para mahasiswa yang tergabung dalam KAMT turun ke jalan di tiga titik vital, yaitu Kantor Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Gedung DPRD Tana Toraja. Aksi ini menampilkan pemandangan yang dramatis, dengan para mahasiswa berorasi secara lantang dan membakar ban bekas di jalan. Tuntutan mereka mencakup penyelesaian masalah mutasi pejabat, transparansi pengadaan ambulans, hingga polemik di sekolah. Aksi ini sempat memanas saat mahasiswa menolak audiensi di dalam ruangan, tetapi akhirnya dialog terlaksana dengan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati dan anggota DPRD.
Ada juga aksi Gasmator pada Agustus 2025, yaitu gerakan solidaritas yang berfokus pada kasus kematian seorang pelajar bernama Nelson Turu Allo. Gasmator, bersama keluarga korban, menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD dan Polres Tana Toraja untuk mendesak investigasi ulang dan menolak hasil autopsi yang dinilai janggal. Aksi ini menunjukkan sisi emosional dari demonstrasi, di mana massa menuntut keadilan dengan penuh semangat
Simpulan/Kesan
Demonstrasi-demonstrasi ini, meskipun terjadi pada waktu yang berbeda, secara kolektif memberikan gambaran yang jelas mengenai suasana publik di Tana Toraja. Suara-suara yang disampaikan oleh para demonstran mencerminkan beragam persoalan yang dihadapi masyarakat, mulai dari masalah birokrasi, penegakan hukum, hingga kebijakan ekonomi. (*)
Ditulis oleh: Angel Palungan, Giseila, Kartika Andine, dan Yehezkiel Deonri
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar