KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Pertama kalinya permainan tradisional layang-layang akan digelar secara meriah dalam bentuk event promosi Wisata Toraja bertajuk Festival Layang -layang Sulawesi Selatan yang akan digelar 11 Maret 2023 mendatang di Tana Toraja.
Kegiatan yang diprakarsai anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Fraksi Partai Golkar, John Rende Mangontan ini awalnya dijadwalkan digelar di Lapangan Rantekalua’, Kecamatan Mengkendek.
Namun 8 hari menjelang acara digelar, lokasi pelaksanaan kegiatan dipindahkan ke Bandara Pongtiku Rantetayo. Bandara ini sudah tidak dipakai sejak beroperasinya Bandara Toraja (Toraja Airport) di Kecamatan Mengkendek.
Pemindahan lokasi kegiatan ini dilakukan karena lapangan Rantekalua’ Kecamatan Mengkendek tidak mendapatkan izin dari PLN untuk digunakan karena sekitar lokasi rencana pelaksanaan Festival ternyata dilintasi jaringan Saluran Udara Tenaga Ekstra Tinggi (SUTET).
PLN menyebut dalam radius 500 meter dari jaringan SUTET sangat beresiko melakukan aktifitas sehingga PLN tidak memberikan izin kegiatan.
Selain jaringan SUTET, Lokasi festival juga merupakan jalur penerbangan Seko – Toraja .
Lokasi bekas Bandara Rantetayo dipilih karena kondisinya lebih bagus untuk bermain layang-layang dan sudah mendapatkan izin dari Kepala Bandara Toraja.
Festival layang-layang ini merupakan event pertama dari 4 event promosi wisata yang digagas JRM, sapaan akrab John Rende Mangontan, yang akan digelar sepanjang tahun 2023 ini di Tana Toraja.
Keempat event promo wisata yang akan digelar sepanjang tahun 2023 ini diumumkan JRM saat menggelar ibadah natal keluarga dirumahnya di tengan kecamatan Mengkendek pertengahan Januari 2023 lalu.
Empat event promo wisata itu, diantaranya Festival Layang-layang pada bulan Maret, Festival Tari Pagellu’ Todolo dan Paduan Suara tingkat SMA di bulan April, Toraja Carnaval jilid II di bulan Juli, dan Paduan Suara internasional di bulan Desember 2023.
JRM mengatakan untuk Festival Layang-layang akan dikemas dalam bentuk lomba ketangkasan dan kreasi dengan muatan lokal budaya Toraja.
JRM mengatakan panitia akan bekerja sama dengan Pengurus Pusat Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (PERLASI) dan juga akan menghadirkan atlet layangan aduan tingkat nasional.
Peserta lomba layang-layang nantinya wajib menggunakan Baju adat Toraja (Seppa Tallu Buku) dan kreasi layang-layang berciri khas Toraja dengan jumlah peserta sebanyak 110 karena bertepatan dengan 110 tahun Injil Masuk Toraja ( IMT)sehingga event layang -layang ini bagian dari rasa sykur kita atas peringatan 110 tahun IMT.
Hingga saat ini sudah 32 tim untuk kategori layang aduan yang telah mendaftar ke panitia. Peserta terjauh yang Sudah mendaftar adalah dari Jakarta dan Manado.
Sementara untuk kategori kreasi sudah ada 15 tim yang mendaftar ke panitia. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar