KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan pemuda, mahasiswa, dan masyarakat Toraja Utara di Pengadilan Negeri Makale, Rabu, 14 September 2022, berlangsung ricuh.
Pengunjuk rasa bentrok dengan aparat Brimob dan polisi yang berjaga di depan gedung pengadilan.
Saat berita ini ditayangkan, bentrokan masih berlangsung. Pengunjuk rasa dibubarkan polisi dengan water canon dan gas air mata. Sedangkan pengunjuk rasa membalas dengan lemparan botol air mineral dan batu.
Suasana di depan gedung Pengadilan Negeri Makale saat ini cukup kacau dan mencekam. Saling lempar antara polisi dengan pengunjuk rasa masih berlangsung.
Jurnalis kareba-toraja.com, Arsyad Parende, yang sedang melipun secara live saat ini berlindung di kantor BRI Unit Pantan, untuk menghindari lemparan batu dan gas air mata.
Aksi unjuk rasa dilakukan ribuan masyarakat Toraja di PN Makale untuk mendengarkan putusan hakim terkait sengketa Lapangan Gembira atau Lapangan Pacuan Kuda Rantepao, Toraja Utara antara Gubernur Sulsel melawan ahli waris Haji Ali.
Untuk diketahui, tanah Lapangan Gembira Rantepao, yang terletak di Kelurahan Rante Pasele, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara tengah disengketakan oleh ahli waris Haji Ali melawan pemerintah. Pada gugatan sebelumnya melawan Bupati Toraja Utara, pengadilan mengabulkan gugatan penggugat (ahli waris Haji Ali) hingga ke tingkat Peninjauan Kembali (PK).
Kemudian, Gubernur Sulsel, yang menjadi pemilik dua persil lahan (bersetifikat), masing-masing SMAN 2 Toraja dan Kantor Dinas Kehutanan, melakukan gugatan perlawanan. Gugatan perlawanan Gubernur Sulsel inilah yang keputusannya diagendakan dibacakan hari ini, setelah mengalami penundaan pada 29 Agustus 2022. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar