Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Pembunuhan Feni Ere di Palopo
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month Jum, 21 Mar 2025

AY alias Ahmad alias Amma, tersangka tunggal pembunuhan terhadap karyawati Honda Palopo, Feni Ere pada 25 Januari 2024. Tersangka ini ditangkap polisi pada Kamis, 20 Maret 2025. (Foto: dok. istimewah).
KAREBA-TORAJA.COM, PALOPO — Penyidik Kepolisian Resor Palopo menetapkan AY alias Ahmad alias Amma sebagai pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan (berencana) terhadap Feni Ere, karyawan Honda Sanggar Laut Palopo.
Hal itu ditegaskan Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Palopo, Jumat, 21 Maret 2025 pagi.
“Pelakunya tunggal. Kasus ini pembunuhan berencana dan pemerkosaan,” terang AKBP Safi’i Nafsikin.
AY alias Ahmad alias Amma yang ditangkap polisi di Bone-Bone, Luwu Utara, pada Kamis, 20 Maret 2025.
Kepada polisi usai ditangkap, AY alias Amma mengakui perbuatannya yang telah memperkosa dan membunuh Feni Ere pada 25 Januari 2024 dinihari.
Soal motif pembunuhan, Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin menyatakan pelaku naksir dan jatuh hari kepada korban. Dia berniat membawa lari korban pada tanggal 25 Januari 2024. Namun karena korban melawan dan berteriak minta tolong sehingga pelaku kalut dan membunuh korban.
Menurut AKBP Safi’i Nafsikin, pelaku ini menaruh hati kepada korban karena sering melihat korban pergi atau pulang kerja. Pelaku juga pernah mengerjakan plafon dan kanopi rumah korban di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo.
“Pelaku juga sering mangkal untuk minum-minum di sekitar rumah korban. Saat melakukan aksinya, pelaku dalam keadaan mabuk usai minum minuman keras jenis ballo’,” urai AKBP Safi’i Nafsikin.
Usai memperkosa dan membunuh dengan cara membenturkan kepala korban ke dinding, pelaku membawa korban ke Kaleakan, jalan poros Palopo-Toraja untuk dibuang. Pelaku membawa jenazah korban menggunakan mobil Honda Brio milik korban.
Usai membuang mayat korban di Kaleakan, pelaku membawa mobil dan beberapa barang milik korban ke Makassar. Pelaku ke Makassar untuk menyembunyikan mobil milik korban di Perumahan Bukit Baruga Antang, Makassar. Pelaku mengetahui lokasi perumahan tersebut karena pernah bekerja sebagai buruh di perumahan itu.
Usai menyembunyikan mobil, pelaku membawa koper warna buru navi milik korban beserta beberapa barang pribadi, seperti handphone kembali ke Palopo menggunakan mobil travel. Setiba di Palopo, pelaku menyembunyikan koper tersebut di rumahnya di Jalan Nanakan, Kelurahan Ammasangan, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Lalu, bagaimana polisi bisa mendeteksi dan menangkap pelaku pembunuhan yang kasusnya menyita perhatian masyarakat ini?
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad menyatakan bahwa pihaknya cukup lama menyelidiki kasus ini. Polisi juga memeriksa puluhan saksi dan orang-orang yang dianggap dekat dan kenal dengan korban. Polres Palopo juga meminta dukungan dari Polda Sulsel untuk mengungkap kasus ini.
“Dari sekian banyak saksi yang kita periksa dan sejumlah petunjuk yang kita peroleh, sehingga kita bisa menangkap terduga pelaku. Dan setelah kita interogasi, terduga mengakui semua perbuatannya,” ungkap AKP Ahmad, yang juga mantan Kasat Reskrim Polres Tana Toraja ini.
Menurut AKP Ahmad, motif pemerkosaan dan pembunuhan ini adalah pelaku menyimpan rasa suka terhadap korban dan berniat membawa lari korban. Namun karena korban melawan sehingga pelaku membunuhnya.
Selain menahan tersangka, menutut AKP Ahmad, penyidik juga menyita sejumlah barang bukti, seperti alat pel, satu buah lampu hias yang terdapat bercak darah, 1 buah celana legging warna biru navi, 1 buah baju warna putih, 1 unit mobil Honda Brio, satu set plat nomor polisi, serta satu buah tas berisi berkas mobil. Juga 1 buah hidrobag dan 1 buah koper warna biru navi.
“Terima kasih atas dukungan semua masyarakat sehingga kasus ini bisa terungkap,” pungkas AKP S. Ahmad.
Polisi menerapkan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHPidana dan atau pasal 285 KUHPidana. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar