Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Adat dan Budaya » Menjaga Tongkonan Adalah Tanggung Jawab Sosial Seluruh Masyarakat Toraja

Menjaga Tongkonan Adalah Tanggung Jawab Sosial Seluruh Masyarakat Toraja

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month 5 jam yang lalu
  • visibility 50
  • comment 0 komentar

Oleh: Joni Matalangi*

“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah.”Milan Kundera

Pada gerbang sebuah Universitas di Afrika Selatan terpampang sebuah pesan berikut yang perlu direnungkan: “Untuk menghancurkan sebuah bangsa tidak perlu menggunakan bom atom atau rudal jarak jauh, cukup hancurkan pendidikannya dan membiarkan kecurangan terjadi dalam ujian.”

Pasien menderita di tangan dokter yang tidak berkualitas dan tidak jujur. Gedung runtuh di tangan insinyiur yang tidak berkualitas dan tidak jujur. Uang hilang di tangan ekonom dan akuntan yang tidak berkualitas dan tidak jujur. Kemanusiaan hilang ditangan tokoh agama yang tidak berkualitas dan tidak jujur. Keadilan hilang di tangan hakim yang tidak berkualitas dan tidak jujur

Lontara dalam Ukiran Tongkonan

Toraja adalah sebuah entitas budaya dan ada istiadat yang di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Toraja yang dikenal dengan identitasnya melalui rumah adat Tongkonan, selain arsitekturnya yang unik, juga dilengkapi dengan berbagai bentuk ukiran. Ukiran-ukiran yang ada di rumah Tongkonan dan lumbung tidak hanya sebagai hiasan pelengkap, namun semuanya memiliki arti filosofis, makna, dan fungsi setiap bentuk ukiran. Inilah warisan budaya yang tak terbilang nilainya yang diwariskan para leluhur Toraja sejak 778 tahun yang lalu hingga saat ini. Dalam ukiran rumah adat Tongkonan-lah yang menjadi Lontara’ atau buku masyarakat Toraja yang diterapkan dalam kearifan lokal kihidupan masyarakat Toraja.

Dalam beberapa waktu terakhir, Toraja yang sudah terkenal dengan identitasnya, yakni rumah Tongkonan, menjadi perhatian dan keprihatianan yang serius oleh masyarakat Toraja dengan terjadinya beberapa eksekusi dimana objeknya langsung rumah Tongkonan. Bahkan yang paling menyita perhatian serius adalah Tongkonan Ka’pun yang konon telah berusia sekitar 300 tahun telah dijadwalkan oleh PN Makale akan dieksekusi pada hari/tanggal 08 Oktober 2025.

Dalam foto yang beredar di berbagai akun media sosial dan group WA, menampilkan kondisi yang menurut kearifan lokal Toraja bukan rumah adat biasa. Dengan model demikian seharusnya menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Toraja untuk menjaganya. Namun apa yang terjadi, ketika masuk pada rana hukum dan telah divonis dengan putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap oleh lembaga pengadilan dan akan dieksekusi, disini tentunya diluar dari konteks sengketa, masyarakat Toraja merasa harkat dan martabatnya di injak-injak, Tongkonan adalah wajah Toraja. Oleh karena itu mari semua saling Dalam konteks ini menimbulkan dua pertanyaan:

Satu, apakah semboyan “Misa Kada dipotuo pantan Kada dipomate?” jika ia, marilah bersama sama dan bergandengan tangan menjaga Toraja, tatundan-tundan tomamma taruyong tometundoi te nenek tomendeatanta “Topadatindo”

Kedua, apakah hukum adat dan lembaga  tidak berlaku  lagi? Bukankah Tongkonan menjadi sarana tempat bermusyawarah lalu menghadirkan lembaga adat sebagai mediator atau fasilitator dalam musyawara, karena ketika prosesnya melalui pengadilan, lalu sampai pada tahap eksekusi, disinilah muncul reaksi dari masyarakat dan pemerhati  budaya akan penolakan.

Sisi Lain dari Eksekusi Tongkonan

Dalam fenomena eksekusi Tongkonan, terlepas dari objek sengketa, saya melihat  sebagai pintu baru dalam merusak tatanan soial masyarakat Toraja, satu persatu Tongkonan akan di eksekusi dan kita akan kehilangan identitas sebagai orang Toraja yang Toraja.

Masyarakat Toraja sekiranya selalu awas untuk Toraja. Hanya orang Toraja yang bisa menjaga Toraja. Mungkin hanya kebetulan karena ada sengketa maka bisa dijadikan dalil namun sesungguhnya ada penonton yang sedang menunggu bom waktu meledak den kapan Toraja bisa dalam genggaman?

Toraja telah melewati berapa fase mulai dari Arung Palakka’,  Kahar Muzakar, Andi sose dan sekarang kita masuk dalam penjajahan gelombang ke 4 melalui intervensi kebijakan dan penguasaan sektor ekonomi. (*)

*Penulis adalah aktivis pemuda Toraja

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Beli Kerbau di Media Sosial, Warga Sa’dan, Toraja Utara Mengaku Ditipu Rp 100 Juta

    Beli Kerbau di Media Sosial, Warga Sa’dan, Toraja Utara Mengaku Ditipu Rp 100 Juta

    • calendar_month Sel, 10 Sep 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 905
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, SA’DAN — Seorang warga asal Sa’dan, Toraja Utara mengaku ditipu Rp 100 juta saat membeli kerbau melalui media sosial, Facebook. Kepada KAREBA TORAJA, Selasa, 10 September 2024, warga bernama Panca ini menceritakan kisah pilu yang baru saja dialaminya. Panca mengaku baru saja mengalami musibah ditipu Rp 100 juta setelah melakukan transaksi jual beli kerbau, […]

  • Legislator Golkar, Nico Mangera Serap Aspirasi Warga Lewat Buka Puasa Bersama

    Legislator Golkar, Nico Mangera Serap Aspirasi Warga Lewat Buka Puasa Bersama

    • calendar_month Sab, 25 Mar 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 332
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, GANDASIL — Anggota DPRD Tana Toraja dari Fraksi Partai Golkar Dapil 2, Nico Mangera menggelar reses masa sidang II Tahun 2022/2023 di Lembang Garassik, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Jumat, 24 Maret 2023. Reses dikemas dalam bentuk kegiatan buka puasa bersama karena kebetulan masa sidang II bertepatan dengan bulan puasa bagi umat Islam. Dihadapan masyarakat Lembang […]

  • TERKINI: Unjuk Rasa Mempertahankan Lapangan Gembira Rantepao di PN Makale, Ricuh

    TERKINI: Unjuk Rasa Mempertahankan Lapangan Gembira Rantepao di PN Makale, Ricuh

    • calendar_month Rab, 14 Sep 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 543
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan pemuda, mahasiswa, dan masyarakat Toraja Utara di Pengadilan Negeri Makale, Rabu, 14 September 2022, berlangsung ricuh. Pengunjuk rasa bentrok dengan aparat Brimob dan polisi yang berjaga di depan gedung pengadilan. Saat berita ini ditayangkan, bentrokan masih berlangsung. Pengunjuk rasa dibubarkan polisi dengan water canon dan gas […]

  • Ikatan Mahasiswa Toraja SIKAMALI’ Politeknik Negeri Ujung Pandang Terima 71 Anggota Baru

    Ikatan Mahasiswa Toraja SIKAMALI’ Politeknik Negeri Ujung Pandang Terima 71 Anggota Baru

    • calendar_month Sel, 2 Nov 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 778
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKASSAR — Ikatan Mahasiswa Toraja SIKAMALI’ Politeknik Negeri Ujung Pandang menggelar kegiatan penerimaan anggota baru, Jumat sampai Minggu 29 s/d 31 Oktober 2021 di Tanjung Bayang, Makassar. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Latihan Kepemimpinan ini merupakan program kerja rutin yang digelar Pengurus Ikatan Mahasiswa Toraja di Kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang. Pada tahun 2021 […]

  • Dugaan Korupsi Pembangunan Jaringan Air Bersih, Kejari Tana Toraja Tetapkan 2 Tersangka

    Dugaan Korupsi Pembangunan Jaringan Air Bersih, Kejari Tana Toraja Tetapkan 2 Tersangka

    • calendar_month Sel, 22 Okt 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 829
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Kejaksaan Negeri Tana Toraja sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pada proyek Pengembangan Sarana Jaringan Air Bersih di Lembang Batualu Selatan, Kecamatan Sangalla’ Selatan, Tana Toraja Tahun Anggaran 2022. Proyek Perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan itu yang diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,1 miliar itu bersumber […]

  • UKI Toraja Sabet 4 Juara di Ajang Championship of English (Champlish 2022) IAIN Palopo

    UKI Toraja Sabet 4 Juara di Ajang Championship of English (Champlish 2022) IAIN Palopo

    • calendar_month Sen, 21 Mar 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 676
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, PALOPO — Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) menyabet 4 juara pada 2 kategori di ajang Championship of English (Champlish) yang diselenggarakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, 17 – 19 Maret 2022 lalu. Champlish merupakan event tahunan bidang Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (HMPS-BIG) Institut Agama […]

expand_less