Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » DPRD Tana Toraja » Legislator Medi Sura’ Matasak Harap Polemik Eksekusi Tongkonan di Kurra Diselesaikan Secara Adat

Legislator Medi Sura’ Matasak Harap Polemik Eksekusi Tongkonan di Kurra Diselesaikan Secara Adat

  • account_circle Arsyad Parende
  • calendar_month Kam, 14 Agu 2025

Anggota DPRD Tana Toraja dari Fraksi Partai Gerindra Dapil 4 Medi Sura’ Matasak Harap Polemik Eksekusi Tongkonan di Kurra diselesaikan secara Adat. (Foto/Istimewa)

 


KAREBA-TORAJA.COM, KURRA — Anggota DPRD Tana Toraja dari Fraksi Partai Gerindra, Medi Sura’ Matasak angkat bicara soal polemik sengketa tanah Tongkonan Ka’pun di Kelurahan Ratte Kurra, Kecamatan Kurra, Tana Toraja.

Kasus sengketa ini menjadi atensi publik karena objek sengketa yang dikabarkan akan dieksekusi, didalamnya berdiri rumah adat Toraja (Tongkonan) yang merupakan simbol dan harga diri masyarakat Toraja.

Banyak pihak berharap agar Tongkonan Ka’pun tersebut tidak dieksekusi karena bertentangan dengan nilai – nilai luhur orang Toraja.

Salah satu atensi datang dari Anggota DPRD Tana Toraja dari Fraksi Partai Gerindra Medi Sura’ Matasak yang merupakan legislator dari Dapil 4 yang wilayahnya meliputi Kecamatan Kurra yang menjadi lokasi objek sengeketa.

Medi Sura’ Matasak menyebut kasus sengketa Tanah Tongkonan harusnya diselesaikan secara Adat.

Kepada wartawan, Kamis 14 Agustus 2025, Medi Sura’ Matasak menegaskan bahwa semua kasus yang terkait sengketa tanah atau lokasi Tongkonan harus dibicarakan dulu secara adat yang ada di wilayah tersebut.

“Terkhusus kasus tanah apalagi menyangkut tanah dan lokasi tongkonan itu harusnya diselesaikan terlebih dahulu secara adat melalui Tokoh Adat dengan menghadirkan pemerintah setempat seperti Kepala Lembang dan Camat,” tegas Medi yang juga Ketua Komisi I DPRD Tana Toraja yang membidangi kebudayaan.

“Tidak serta-merta dibawah ke proses hukum, karena masyarakat Toraja itu masih menjunjung tinggi adat, setiap ada perkara harusnya diselesaikan secara adat karena setiap wilayah adat itu punya Tokoh Adat yang memiliki peran dalam menyelesaikan masalah” urai Medi lebih lanjut.

Medi juga mengatakan bahwa kasus sengketa tongkonan seperti ini sudah beberapa kali terjadi, yang semestinya tongkonan sebagai pusat budaya dan adat istiadat suku Toraja itu harus dijaga dan dilestarikan bukan habis karena dieksekusi.

“Ekseskusi Tongkonan tidak seharusnya terjadi, jika terus menerus berulang kita sebagai warga masyarakat Adat akan kehilangan identitas kita. Toraja dikenal karena budaya dan Adat istiadatnya,” tegas Medi.

Sebelumnnya, Lembaga Adat Toraja menggelar Ritual Adat “Ma’sossoran Rengnge'” di Tongkonan Ka’pun, Kelurahan Kurra, Kecamatan Kurra, Tana Toraja, Selasa 12 Agustus 2025.

Ritual adat ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap rencana eksekusi Tongkonan Ka’pun.

Informasi yang dihimpun bahwa perkara tanah tersebut dimulai sejak Tahun 1988 antara penggugat dan tergugat hingga tahun 2024. (*)

  • Penulis: Arsyad Parende
  • Editor: Arthur

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Satu Lagi Pasien Covid-19 di Toraja Utara Meninggal Dunia

    Satu Lagi Pasien Covid-19 di Toraja Utara Meninggal Dunia

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Toraja Utara merilis satu pasien terkonfirmasi positif virus Corona meninggal dunia. Pasien yang berasal dari Kabupaten Waringin Barat, Kalimantan Tengah itu meninggal dunia pada Rabu, 30 Juni 2021 di RSUD Lakipadada. Pasien yang datang ke Toraja Utara dalam rangka mengikuti upacara Rambu Solo’ di Lembang Buntu Minanga, […]

  • Provinsi Sulawesi Selatan Bakal Miliki Perda Sistem Pertanian Organik

    Provinsi Sulawesi Selatan Bakal Miliki Perda Sistem Pertanian Organik

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Provinsi Sulawesi Selatan bakal memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur mengenai Sistem Pertanian Organik. Pertanian organik adalah cara-cara atau sistem budidaya pertanian yang menghindarkan penggunaan pupuk ataupun pestisida buatan pabrik. Perda tentang Sistem Pertanian Organik ini merupakan inisiatif anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Komisi B. Naskah akademik dan konsultasi publik serta […]

  • Mantan Ketua Umum GMKI, Ayub Pongrekun Nahkodai Pemuda Toraja Indonesia

    Mantan Ketua Umum GMKI, Ayub Pongrekun Nahkodai Pemuda Toraja Indonesia

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Ayub Manuel Pongrekun, terpilih menjadi Ketua Umum Pemuda Toraja Indonesia, periode 2022-2025. Mantan Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), periode 2014-2016 ini terpilih secara aklamasi pada Kongres I Pemuda Toraja Indonesia, yang berlangsung di Gedung Pemuda Antonie Aris Van De Loostrecht Rantepao, Toraja Utara, Kamis, 21 April 2022. Kongres Pemuda […]

  • Melihat Keindahan Air Terjun Sarambu Bumbun Lewat Video Klip Single Terbaru Dian Novita Bungalangan

    Melihat Keindahan Air Terjun Sarambu Bumbun Lewat Video Klip Single Terbaru Dian Novita Bungalangan

    • account_circle Arsyad Parende
    • 0Komentar

    Objek Wisata Air Terjun Sarambu Bumbun Lembang Pa’buaran Makale Selatan dalam Single terbaru Dian Novita Bungalangan. (Foto/dokumen Pribadi)

  • AMAN Toraya Serahkan Naskah Akademik Ranperda Pengakuan Masyarakat Adat ke DPRD

    AMAN Toraya Serahkan Naskah Akademik Ranperda Pengakuan Masyarakat Adat ke DPRD

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman Toraya) telah menyelesaikan naskah akademik Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) untuk mendorong percepatan pengakuan masyarakat adat. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara AMAN Toraya dan DPRD pada akhir Juli 2023 lalu di ruang paripurna kantor DPRD Tana Toraja. Dimana AMAN Toraya meminta DPRD Tana Toraja mendorong […]

  • Pemuda Muhammadiyah Tana Toraja “Ngabuburit” dengan Menanam Pohon Ekaliptus

    Pemuda Muhammadiyah Tana Toraja “Ngabuburit” dengan Menanam Pohon Ekaliptus

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MENGKENDEK —  Sore hari pada bulan Ramadhan, banyak anak muda muslim menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan, berburu takjil (penganan buka puasa), atau berkumpul bersama keluarga di rumah. Beda dengan sejumlah pemuda yang tergabung dalam organisasi Pemuda Muhammadiyah Tana Toraja yang mengisi waktu pada sore hari menjelang buka puasa (ngabuburit) dengan menanam pohon. Minggu, 26 April […]

expand_less